TEMPO.CO, North Carolina - Waspadalah! Mungkin rumah Anda dihuni ribuan serangga kecil, terutama di sudut-sudut rumah yang gelap dan tertutup. Sekelompok pakar entomologi—ilmu tentang serangga—melakukan penyelidikan mengenai berapa banyak artropoda di permukiman manusia. Selama ini diketahui banyak spesies artropoda, seperti rayap, kutu busuk, dan kecoa, hidup bersama manusia.
Umumnya mereka menjadi ukuran kebersihan suatu rumah. Tapi hingga kini belum ada penelitian khusus mengenai hal itu. "Studi semacam itu penting karena tak jarang serangga menyebarkan penyakit menular," demikian ditulis Matt Bertone dari Plant Disease and Insect Clinic, North Carolina State University, Amerika Serikat, dalam jurnal PeerJ. Menurut Bertone, jumlah serangga di sekitar kita ternyata mencapai ratusan spesies.
Bertone dan tim menyurvei rumah dalam radius 48 kilometer dari Kota Raleigh, North Carolina. Mereka mengumpulkan setiap sampel serangga, baik yang hidup maupun mati, yang mereka temukan di tiap sudut terpencil rumah, seperti loteng dan kamar mandi. Mereka menyatakan setiap rumah menjadi tempat tinggal bagi 100 spesies, yang mewakili 62 keluarga serangga.
Dari semua rumah, tim ini mendapat 579 spesies dari 304 keluarga serangga. Banyak dari spesies artropoda temuan mereka akrab di telinga kita, seperti lalat, kumbang, tawon, laba-laba, dan semut. Dalam jurnal, Bertone menyebutkan jumlah serangga jenis itu mencapai 73 persen dari semua jenis yang teridentifikasi. Selain itu, ada lalat kecil berukuran sekitar 1 milimeter yang menjadi "tamu setia" tiap rumah.
"Jumlah ini hampir setara dengan gelombang pertama jumlah keseluruhan spesies serangga," kata Michelle Trautwein, anggota tim yang juga pakar dipterologi dari California Academy of Sciences.
Para peneliti melakukan survei antara Mei dan Oktober 2015 untuk membuktikan hipotesis bahwa artropoda cenderung memasuki rumah pada musim dingin. Mereka mencari kelompok serangga tersebut secara manual. Bertone dan tim berbekal senter, pinset, serta aspirator untuk mengambil serangga-serangga di kamar mandi, langit-langit, sudut lemari, dan loteng.
Kebanyakan tuan rumah terkejut setelah tim menunjukkan serangga yang sudah dimasukkan ke botol kaca tersebut. "Ini menunjukkan bahwa artropoda bukan hanya organisme kecil, tapi juga terisolasi," ujarnya. Kabar gembiranya adalah setengah dari jumlah serangga yang ditemukan dalam satu rumah hanya penghuni jangka pendek. Artinya, Trautwein menambahkan, mereka tak mungkin beranak-pinak di dalam rumah.
"Mereka mungkin sangat banyak, tapi intensitas tinggalnya sangat pendek," ucapnya. Hal penting lain, ujar Trautwein, ratusan serangga itu tak akan menyakiti tuan rumah. Bahkan predator seperti laba-laba, lipan, dan tawon sekalipun. Sebaliknya, mereka membantu pemilik rumah dengan memakan serangga berbahaya. "Begitulah serangga. Mereka akan tetap tinggal di rumah Anda sampai waktunya pergi kembali," kata Bertone.
JOURNAL PEERJ | LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB