TEMPO.CO, Jerman - Selama ini, astronom sibuk mencari cara untuk membuktikan adanya kehidupan lain di luar planet bumi. Namun bagaimana kalau ternyata alien melakukan hal serupa?
Kemungkinan ini disampaikan René Heller dari Max Planck Institute for Solar System Researchdin Göttingen, Jerman. “Mereka memiliki alasan kuat mengontak kita karena mereka lebih mampu mengidentifikasi kita sebagai planet berpenghuni,” katanya, seperti dilansir Scientific American, Selasa, 1 Maret 2016.
Keingintahuan alien ini, menurut Heller, bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan mereka. Ia menyarankan astronom mengarahkan teropong jarak jauh mereka ke planet-planet terluar yang terletak di transit atau jalur lintasan yang menghadap bumi.
Zona transit sendiri dapat tampak saat bumi berada pada posisi setengah jarak radius matahari—atau sekitar 350 ribu kilometer dari inti matahari. Jarak ini dapat terlihat melalui pengamatan satelit, seperti Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Hingga saat ini, sudah ditemukan 10 ribu planet terluar yang memenuhi persyaratan itu. Bila fokus, ada kemungkinan astronom akhirnya dapat menangkap sinyal yang dikirim makhluk asing. Ide ini sebenarnya sudah terlontar sejak 1980. Namun, karena belum ada teknologi pengamatan yang memadai, gagasan ini pun perlahan surut.
Satelit Kepler telah berhasil mengidentifikasi 1.000 gugusan tata surya lain yang mungkin memiliki kehidupan serupa bumi, termasuk di planet terluar. Dalam lima tahun ke depan, European Space Agency pun akan meluncurkan satelit Gaia miliknya untuk pencarian gugusan tata surya lain yang dekat dengan zona transit bumi. “Data itu kelak dapat kami gunakan untuk memburu planet lain atau mungkin alien yang tengah mengamati kita."
SCIENTIFIC AMERICAN | DISCOVERY | URSULA FLORENE