Kasus Flu Burung Naik, Jawa Barat Paling Rawan  

Petugas dari Dinas Peternakan menyemprotkan desinfektan dan antiseptik ke kandang ayam milik warga saat razia unggas di kawasan Utan Kayu, Jakarta, 24 Maret 2016. Razia dengan target unggas pangan ini bertujuan untuk menekan pemaparan virus flu burung kepada manusia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Petugas dari Dinas Peternakan menyemprotkan desinfektan dan antiseptik ke kandang ayam milik warga saat razia unggas di kawasan Utan Kayu, Jakarta, 24 Maret 2016. Razia dengan target unggas pangan ini bertujuan untuk menekan pemaparan virus flu burung kepada manusia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus flu burung tahun ini kembali naik. Data Kementerian Pertanian menunjukkan, hingga 30 April lalu, sudah tercatat 148 kasus flu burung. Padahal sepanjang tahun lalu hanya tercatat 123 kasus. Jawa Barat menjadi wilayah yang paling rawan flu burung.

Direktur Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, mengatakan penyakit flu burung kembali terjadi di daerah yang diwaspadai karena pernah terkena kasus serupa pada 2015. “Jawa, terutama kawasan Jawa Barat, adalah sumber utama letupan penyakit flu burung karena jumlah peternakannya lebih banyak dibanding daerah lain,” kata Diarmita dalam jumpa pers di Kementerian Pertanian, Senin, 16 Mei 2016.

Sejak 2007, jumlah kasus flu burung terus menurun. Pada 2007, tercatat 2.751 kasus. Sedangkan pada 2015 tinggal 123 kasus flu burung. Total unggas yang mati akibat virus avian sejak Januari lalu mencapai 77.211 ekor.

Di Jawa Barat, sudah terjadi 56 kasus flu burung atau hampir sepertiga dari total kasus nasional sepanjang tahun ini. Padahal selama 2015 hanya terjadi 35 kasus. Serangan flu burung terjadi di Depok, Bekasi, Subang, Indramayu, Majalengka, Kota Tasikmalaya, Purwakarta, dan Kuningan. Sejak Januari lalu, lebih dari 15 ribu ekor unggas di Jawa Barat mati akibat flu burung.

Daerah rawan flu burung lainnya dengan lebih dari dua kasus adalah Lampung, 26 kasus, Sulawesi Selatan (20), Kalimantan Utara (14), Jawa Tengah (7), Jawa Timur (6), dan Banten (5). “Wilayah Jawa ini biang kerok avian influenza,” kata Diarmita. “Jika lalu lintas distribusi unggas tidak dijaga ketat, penyakitnya menyebar ke mana-mana.”

Selain masalah perawatan di level peternak, kenaikan kasus flu burung disebabkan antara lain oleh lemahnya pengawasan jalur distribusi unggas dan efek perubahan cuaca yang ekstrem. “Pasar tradisional yang menjual ayam hidup itu rentan jadi sumber peredaran virus avian,” kata Diarmita.

Menurut Diarmita, peredaran unggas di Indonesia sangat kompleks. Banyak unggas yang dijual di pasar berasal dari peternakan-peternakan kecil yang berpotensi terinfeksi virus flu burung. “Kalau peternakan besar itu mudah mengawasinya dan mereka umumnya juga waspada karena ini berkaitan dengan bisnis,” kata Diarmita. “Yang repot itu mengawasi unggas dari peternakan belakang rumah.”

Menurut M. Azhar, Koordinator Unit Respons Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis Kementerian Pertanian, para peternak atau pemilik unggas rumahan seharusnya waspada bahwa penyakit flu burung masih ada dan berpotensi menyebar.

Azhar mengatakan, pemeliharaan, kebersihan kandang, dan vaksinasi unggas harus dijaga. Unggas rumahan, seperti ayam kampung yang dipelihara warga, harus ditempatkan dalam area berpagar. "Selama ini banyak membiarkan berkeliaran ke mana-mana, kotorannya juga tersebar. Ini yang berisiko tinggi terhadap flu burung," kata Azhar.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA








Tinjau Pasar Bulakamba, Pimpinan DPR Pastikan Harga Pangan Stabil

19 jam lalu

Tinjau Pasar Bulakamba, Pimpinan DPR Pastikan Harga Pangan Stabil

Ketersediaan dan stok bahan pokok pangan di Brebes melimpah.


Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

1 hari lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

Chili menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia. Kondisi pasien stabil.


Jokowi Harap Surplus Beras Sulsel Didistribusikan

1 hari lalu

Jokowi Harap Surplus Beras Sulsel Didistribusikan

Provinsi Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton beras.


Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

1 hari lalu

Jokowi dan Mentan Tinjau Panen Raya di Maros

Panen raya Sulawesi Selatan mengalami surplus hingga 2 juta ton.


Petani Desa Sukakarya Terima Bantuan Benih Kementan

5 hari lalu

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Petani Desa Sukakarya Terima Bantuan Benih Kementan

Para petani sudah menerima bantuan tersebut per tanggal 24 Maret 2023.


HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

8 hari lalu

HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

BPS adalah satu-satunya lembaga data yang bertanggung jawab langsung terhadap ketersediaan data.


Mentan Minta Lanjutkan Sistem Closed House Ayam Broiler di Gowa

8 hari lalu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kandang ayam broiler modern dengan sistem closed house di Kabupaten Gowa.
Mentan Minta Lanjutkan Sistem Closed House Ayam Broiler di Gowa

Sistem perkandangan dengan inovasi teknologi budidaya peternakan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi ayam.


Kementan Siapkan Keerom Jadi Sentra Komoditas Jagung Nasional

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Plh Gubernur Papua, Bupati Keerom, saat meninjau lahan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Kementan Siapkan Keerom Jadi Sentra Komoditas Jagung Nasional

Presiden Joko Widodo mengatakan Provinsi Papua akan disiapkan kurang lebih 10.000 hektar untuk penanaman jagung.


Jokowi Kick-Off Food Estate di Papua

10 hari lalu

Jokowi Kick-Off Food Estate di Papua

Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman jagung di lahan seluas 100 hektare.


Terkini: Kementerian Pertanian Tidak Punya Data Produksi Beras, Setumpuk Persoalan di Aturan Pemotongan 25 Persen Upah Buruh

11 hari lalu

Kantor Kementerian Pertanian. pertanian.go.id
Terkini: Kementerian Pertanian Tidak Punya Data Produksi Beras, Setumpuk Persoalan di Aturan Pemotongan 25 Persen Upah Buruh

Terkini: Anggota DPR marah karena Kementerian Pertanian tidak punya data produksi beras. Sejumlah masalah di aturan pemotongan 25 persen upah buruh.