TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan lembaga riset MARS terhadap 290 responden di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menyatakan orang Indonesia gemar gonta-ganti ponsel.
Survei yang bertujuan melihat kebutuhan masyarakat akan ponsel pintar ini merupakan proyek strategis hasil kerja sama MARS dan pabrikan ponsel asal Indonesia, Advan.
Menurut Suryo A. Soekarno, Commercial and Business Development Director MARS Research Specialist, lebih dari 56 persen responden mengganti ponsel pintar mereka dengan yang baru dalam kurun 1-2 tahun. Terdapat 20,6 persen yang menggantinya setelah lebih dari 2 tahun.
“Alasan utama mereka mengganti ponsel adalah karena bosan,” ucap Suryo dalam acara pemaparan proyek strategis Advan di Jakarta, Senin, 6 Juni 2016. “Alasan lain, karena mereka ingin memakai ponsel dengan fitur yang lebih canggih.”
Riset itu juga menunjukkan bahwa hanya 1,4 persen responden yang mengganti ponsel mereka dengan yang baru kurang dari 3 bulan pemakaian. Sedangkan sebanyak 2,4 persen responden mengaku mengganti ponsel mereka 4-6 bulan pemakaian.
Sedangkan alasan utama mengganti ponsel dengan yang baru karena ingin mencari model yang baru sebanyak 31 persen dan karena rusak sebanyak 19 persen.
Dalam survei tersebut juga terlihat bahwa keluhan utama terhadap ponsel pintar yang ada di pasar saat ini adalah daya tahan baterai. Sebanyak 33,5 persen responden merasa baterai ponsel pintar mereka cepat habis. Adapun 14,4 persen menyatakan ponsel cepat panas dan 14,8 persen merasa terganggu dengan lambatnya proses browsing.
FIRMAN