TEMPO.CO, Jakarta - Director for Business Development Evercoss Ricky Tanudibrata bersemangat memajukan industri ponsel pintar di Indonesia. Ricky berpendapat produsen ponsel pintar Indonesia harus memberi kontribusinya terhadap pasar ponsel Indonesia.
“Yang penting, kita harus ikut bermain. Mau di hardware ataupun software,” kata Ricky di Hotel Intercontinental Mid Plaza Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016. Ia tak mau menyerahkan pasar ponsel Indonesia kepada pihak asing begitu saja.
“Software memungkinkan kita secara nasional berpartisipasi dalam industri ponsel pintar,” ujarnya. Ricky mengaku, untuk mengembangkan produksi software ponsel, Evercoss berencana segera menggandeng pengembang-pengembang lokal untuk menjadi bagian dari pembuatan ponsel Evercoss.
“Kami bahkan sudah menyiapkan platform untuk menjual game atau software buatan lokal.”
Ia menjelaskan alasan sulitnya memberi kontribusi kandungan dalam negeri pada hardware produk ponsel. Pertama, infrastruktur industri ponsel di Indonesia belum sepenuhnya siap mengembangkan produksi pada perangkat hardware. Hambatan infrastruktur ini dianggap mempersulit proses produksi ponsel di dalam negeri.
Kedua, Ricky menyampaikan, industri perangkat keras ponsel memang masih didominasi Cina. Alasannya, biaya produksi di negara tersebut masih paling rendah dibanding di negara lain. “Kecuali kalau Cina nanti harga hardware sudah mahal banget, baru mungkin hardware ke Indonesia,” tuturnya.
MAYA NAWANGWULAN