TEMPO.CO, Oxford - Misteri cara melukis Rembrandt Harmenszoon van Rijn terungkap. Adalah Francis O'Neill, seniman dan pengajar seni rupa asal Oxford, dan Sofia Palazzo Corner, fisikawan independen asal London, yang berhasil mengidentifikasi teknik melukis Rembrandt.
Menurut mereka, pelukis asal Belanda itu menggunakan cermin datar dan melengkung serta lensa untuk menciptakan perspektif, proporsi, dan pencahayaan yang pas dalam tiap lukisan potretnya.
“Hampir semua perspektif bayangan dan pencahayaan dalam lukisan Rembrandt sama. Itu karena Rembrandt memakai lensa dan cermin saat melukis,” ucap O'Neill dan Palazzo, seperti yang tertulis dalam Journal of Optics edisi Juli 2016.
Temuan mereka terinspirasi oleh teori yang pada 2001 dicetuskan seniman asal Inggris, David Hockney, dan fisikawan Amerika Serikat, Charles Falco. Keduanya menyatakan Rembrandt dan perupa sezamannya menggunakan instrumen optik dalam melukis.
Tujuan penggunaan instrumen tersebut, kata O'Neill seperti dikutip dari Live Science, adalah menciptakan rincian dan proporsi dengan akurasi tinggi. Teknik ini mirip cara kerja camera obscura, yang memproyeksikan gambar terbalik ke sebuah kotak gelap.
O'Neill sempat menguji teknik tersebut dengan menggunakan cermin sebagai pengganti camera obscura. Ia sulit melukis wajahnya secara akurat karena perhatiannya terbagi antara refleksi wajahnya di cermin dan karyanya di kanvas.
“Saya sudah melukis selama 20 tahun, dan teknik ini ternyata sangat sulit. Lantas, saya jadi berpikir, bagaimana Rembrandt melakukannya?” kata O'Neill. “Itulah mengapa dia juga memakai cara kerja optik.”
Setelah mengumpulkan berbagai macam teknik melukis perupa lain sezaman Rembrandt, O'Neill dan Palazzo bereksperimen dengan sepasang cermin kosmetik yang dibeli di apotek. Satu cermin datar dan satu cermin cekung. Mereka mengatur kedua cermin untuk mentransfer refleksi bayangan obyek ke permukaan logam datar, sehingga gambar yang diproyeksikan akan mendapat penerangan yang cukup.