Cekungan tersebut sekarang terlapisi dengan garam kristal yang membentang sejauh mata memandang. Wisatawan berduyun-duyun mendatangi tempat ini untuk mengagumi tempat yang mereka anggap dunia lain itu. Sementara itum burung flamingo mengunjungi untuk berkembang biak.
Di bawah kerak kristal itu ada air garam, yang kaya akan mineral. Salar de Uyuni berisi setengah pasokan litium dunia. Pemerintah Bolivia baru-baru ini mulai mengeluarkan logam lunak yang berharga itu dan digunakan untuk membuat baterai di gawai elektronik.
Garam telah diekstraksi dari Salar de Uyuni selama berabad-abad. Meskipun demikian, para penambang, yang menggunakan kapak dan sekop untuk menggali dan menumpuk garam kering, hampir tidak menggores permukaannya.
“Tambang” garam tunggal terbesar di dunia adalah di Goderich, Kanada. Tambang, dioperasikan oleh Kompas Mineral, mencapai kedalaman 549 meter. “Tambang” ini membentang 7 kilometer persegi dan menghasilkan 7,25 juta ton garam per tahun. Area ini adalah sisa-sisa laut prasejarah dari 420 juta tahun yang lalu.
Ada banyak tempat penyimpanan lainnya. "Salah satunya cekungan Michigan di utara-timur Amerika Serikat dan selatan-timur Kanada, di selatan-barat Amerika Serikat, di Gulf Coast Amerika Serikat, utara-barat Eropa dan di bagian barat Kanada,” kata Wallace Bolen, spesialis garam di USGS Minerals National Information Center.
Eropa juga memiliki simpanan mineral yang mengesankan. Dikenal sebagai lembah Zechstein, tempat itu terbentuk selama periode Permian 270–250 juta tahun yang lalu. Daerah itu membentang dari Inggris utara, menyeberangi Laut Utara melalui Belanda, Denmark, Jerman, dan Polandia.
Orang di dunia Barat telah mencari endapan garam berharga ini selama ratusan tahun. Meski demikian, mereka mungkin telah mengabaikan beberapa yang terbesar. “Banyak perhatian selama berabad-abad telah menganggap penyimpanan garam terbesar adalah di Eropa dan Amerika Utara, sehingga penyimpanan garam di tempat-tempat seperti Afrika dan Asia mungkin tidak begitu terkenal,” kata Bolen.
Mungkin yang tidak begitu mengejutkan adalah Rusia, negara dengan daratan terbesar di dunia dan merupakan “raksasa garam”. Ini adalah sisa-sisa penguapan laut purba yang terkunci di bawah tanah.
Sebuah tinjauan komprehensif yang diterbitkan pada 1969 menyatakan bahwa Upper Kama Basin, sebelah barat Ural, adalah rumah bagi beberapa penyimpanan garam terbesar di dunia. Mulai abad ke-15, kota Solikamsk didirikan di atas cekungan pertambangan garam, hingga kini masih menghasilkan kalium (garam kalium).
Untuk saat ini tempat paling asin di bumi ini bisa dibilang sebuah kolam kecil di Antartika, atau di bawah area terpencil Rusia. Tapi juga bisa berada di tempat lain yang belum ditemukan.
BBC | TRI ARTINING PUTRI