Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Google, Ada Baidu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kala itu, musim panas 1998, Robin Li mengingat pengalamannya diajak pelesir ke Silicon Valley oleh Eric Xu, ahli biokimia. Ia diperkenalkan kepada John Wu, kepala tim mesin pencarian Yahoo.Li, saat itu berusia 30 tahun, adalah anggota staf insinyur di Infoseek--mesin pencari yang menjadi bagian dari Disney--yang sedang frustasi terhadap perusahaannya. Seperti juga Disney, Yahoo dan Wu-kini menjabat CEO perusahaan Internet Cina Alibaba.com--juga hilang ketertarikannya dengan prospek mesin pencari Internet.Setahun setelah pelesir itu, Li mendirikan perusahaan pencari di Cina, namanya Baidu.com. Kini Baidu memiliki nilai pasar US$ 3 miliar (sekitar Rp 27,3 triliun) dan menjadi situs web keempat paling padat lalu lintasnya di dunia.Di Cina, menurut laporan Pusat Informasi Jaringan Internet Cina, pada akhir Agustus lalu pengguna Baidu mencapai 52 persen. Jumlah itu mengalahkan pengguna Google yang 33 persen, sedangkan Yahoo Cina penggunanya hanya 3,7 persen. Survei itu dilakukan di tiga kota besar Cina: Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.Populasi Cina terbesar di dunia, yakni 1,3 miliar jiwa. Sebanyak 10 persen dari populasi atau 130 juta orang merupakan pengguna Internet. Ini menjadikan Cina pasar online terbesar setelah Amerika Serikat.Baidu, yang tampilannya minimalis seperti Google, merupakan ancaman baru bagi Google. Apalagi Baidu mendapat dukungan dari pemerintah Cina, yang secara reguler memblok Google dan menerapkan aturan ketat dan sensor terhadap perusahaan-perusahaan Internet asing. Baidu mengizinkan pemerintah melakukan sensor dalam situs web-nya.Bagi pengguna Internet di Cina, Baidu.com sangat populer untuk kandungan hiburannya, termasuk mengunduh MP3. Sedangkan Google kebanyakan dikunjungi untuk mencari produk perusahaan, kesempatan bisnis, layanan transportasi, dan travel.Menurut Lu Weigang, peneliti yang menerbitkan laporan itu, Google cenderung menarik pengguna tingkat tinggi, mereka yang berpendidikan baik dan berpenghasilan relatif tinggi. Sedangkan Baidu disenangi para pelajar (40-50 persen), yang merupakan pengguna pencarian Internet paling besar Cina.Baidu.com mulai debutnya sejak 2001. Sebelum Google, Baidu telah memberikan kesempatan beriklan bagi pemasang iklan di halaman hasil pencariannya. Baidu mendapatkan pemasukan setiap kali pengguna mengklik iklan tersebut. Pada 2004, Baidu telah membukukan keuntungan.Li lalu melakukan penawaran saham perdana di Nasdaq, Amerika Serikat, pada 5 Agustus 2005. Harga saham pembukaan adalah US$ 27 dan pada penutupan harga sahamnya mencapai US$ 122, atau naik 354 persen. Inilah pembukaan terbesar di Nasdaq sejak booming dot.com pada 2000.Namun, Google tak menganggap Baidu sebagai ancaman serius. Menurut Kaifu Lee, Presiden Google Cina, "Orang menginginkan informasi dan mereka ingin informasi global." Google menekankan pentingnya kemerdekaan dalam hasil pencariannya dan target untuk menjangkau pengguna internasional. "Kami tidak bisa dibeli," Lee menegaskan.Li mengaku Baidu punya model sendiri untuk bekerja dengan baik dan perusahaan sedang membangun sebuah basis kesetiaan pengguna yang merupakan faktor terpenting dari kemampuan pencarian Baidu. "Pada akhirnya, jika pengguna menemukan informasi yang relevan, mereka akan kembali," ujar Li.cnet | market watch | wikipedia
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.