TEMPO.CO, Rusia - Rusia bercita-cita menjadi negara pertama yang mendaratkan binatang ke planet Mars. Kini, mereka tengah melatih empat ekor monyet untuk tiga misi ke planet merah tersebut pada 2017.
Peneliti-peneliti negara di bawah pimpinan Vladimir Putin ini melatih para monyet selama tiga jam sehari di Institut of Biomedical Problems, Moskow, Rusia. "Kami mencoba membuat mereka secerdas mungkin supaya bisa menjelajahi area di luar orbit kita," kata Inessa Kozlovskaya, seperti dilansir dari Tech Times, Rabu, 28 Oktober 2015, waktu setempat. Ia adalah ketua tim pendidikan monyet ini.
(Lihat Video Temuan Air Mengalir, Planet Mars Layak Huni?)
Mereka akan mendapat pelatihan pemikiran kognitif dan kemampuan mempelajari sesuatu. Pertama, mereka akan diajarkan cara menggunakan kontrol pesawat. Setelah berhasil, mereka akan dilatih menyelesaikan soal matematika dan puzzle mudah. Para peneliti ingin monyet-monyet ini bisa menuntaskan tugas yang berhubungan dengan misi Rusia di Mars.
Pengiriman binatang ke luar angkasa memang sudah lama dilakukan, jauh sebelum pemberangkatan manusia. Dua negara yang kerap memanfaatkan binatang ini adalah Amerika Serikat dan Rusia. Tujuannya, melihat seberapa lama makhluk bumi bisa berada di luar planet dan kembali dengan selamat.
Monyet pertama yang dikirim ke luar angkasa adalah Albert I. Ia menaiki pesawat luar angkasa V-2 Blossom pada Juni 1948. Bersama tiga rekannya yang bernama serupa, mereka langsung meninggal begitu dikirimkan. Tiga tahun kemudian, seekor monyet bernama Yorick melakukan perjalanan serupa. Ia adalah monyet yang pertama kali berhasil kembali dengan selamat.
People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengecam praktek pengiriman binatang ini. "Mereka diikat ke dalam kapsul kabin. Itu sangat mengerikan bagi mereka," kata Justin Goodman, Direktur Labotarium Investigasi PETA.
Berbeda dengan Rusia, yang mengirimkan monyet. NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, saat ini tengah mempelajari daya tahan manusia saat berada di luar angkasa. Hal ini untuk mendukung proyek mereka mengirim astronaut ke Mars pada 2030.
TECH TIMES | URSULA FLORENE