TEMPO.CO, Palangkaraya - Wakil Wali Kota Palangkaraya Moffit Saptono Subagio mengatakan momen langka gerhana matahari total, yang diperkirakan melintasi sejumlah kota di Kalimantan Tengah, termasuk Palangkaraya, akan mereka garap untuk memperkenalkan obyek wisata kepada wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, pada Jumat, 5 Februari 2016.
Untuk itu, kata Moffit, ia sudah menugasi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menginventarisasi semua hotel, baik yang berbintang maupun melati, serta sejumlah rumah tinggal (homestay).
"Kami perkirakan, pada H-2 dan H-1, sejumlah hotel sudah fully booked. Karena itu, minggu depan kami juga akan berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Hotel dan Restoran untuk memberi tahu anggotanya, walaupun ada hotel yang tidak berbintang, mereka diharapkan bisa memberikan fasilitas layaknya hotel berbintang," ucapnya.
Selain hotel yang dipersiapkan, pemerintah akan bekerja sama dengan perorangan untuk menyiapkan motel yang dimiliki. "Sejumlah pemilik motel juga sudah menawarkan diri kepada kami agar motel mereka bisa digunakan. Dan kami, melalui Dinas Pariwisata, sudah mendatanya. Harapannya, bila nantinya wisatawan datang dan belum dapat hotel, kami tawarkan di tempat mereka," katanya.
Wisata ikutan (paket) yang ditawarkan selain melihat gerhana matahari total, menurut Moffit, adalah wisata susur Sungai Kahayan dengan menggunakan kapal, kemudian wisata religi di Bukit Batu, yang merupakan pertapaan tokoh Kalimantan Tengah dan melihat pusat reintroduksi orang utan di Nyaru Menteng, Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya.
Moffit menambahkan, pihaknya akan melakukan edukasi khusus bagi warga Palangkaraya mengenai cara melihat gerhana matahari yang aman tanpa merusak kesehatan, terutama mata.
"Kami sudah meminta Dinas Kesehatan memberikan edukasi khusus mengenai cara menonton gerhana matahari yang aman dan tidak membahayakan kesehatan," ucapnya.
Untuk diketahui, momen gerhana matahari total, yang akan terjadi pada 9 Maret 2016, diperkirakan akan melintasi sejumlah kota di Kalimantan Tengah, seperti Palangkaraya, Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Seruyan, Kotawaringin Timur (Sampit), Katingan, Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur, Pulang Pisau, dan Lamandau.
KARANA WW