TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru saja meresmikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau di Maninjau, Agam, Sumatera Barat.
UPT yang berlokasi di Jalan Raya Maninjau-Lubuk Basung Km 4 itu menjadi spesial karena telah dinanti sejak 13 tahun silam. “Kita patut syukuri karena akhirnya Stasiun Penelitian Limnologi di Maninjau ditetapkan menjadi UPT,” kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain, Senin, 18 April 2016.
Iskandar menyatakan, status itu membawa konsekuensi fungsi UPT Maninjau menjadi lebih luas lagi. “Maknanya adalah sekarang UPT ini menjadi salah satu unit kerja bidang penelitian danau dari seluruh Indonesia,” tegas Iskandar. “Jadi, penelitian tidak hanya sebatas Danau Maninjau saja,” lanjutnya.
Dengan keberadaan UPT tersebut, dia berpesan agar penelitian danau di Indonesia lebih gencar dilakukan. “Apalagi, danau-danau di Indonesia saat ini sedang mengalami masalah lingkungan berupa pencemaran,” ungkapnya.
Salah satu masalah tersebut muncul di Danau Maninjau. Danau itu mengalami pencemaran yang mengakibatkan kematian ikan dan biota yang ada di dalamnya.
Penyebab pencemaran adalah danau tersebut kelebihan kapasitas keramba ikan yang saat ini mencapai 18.000 lebih keramba. “Padahal, daya tampung sebenarnya hanya 8.000 keramba saja,” imbuh Iskandar.
Dia berharap kehadiran UPT LIPI bisa memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Selain itu, dukungan pemerintah daerah setempat diperlukan juga untuk mengatasi permasalahan ini. “LIPI bersama Pemerintah Kabupaten Agam harus saling bersinergi agar kelestarian Danau Maninjau terselamatkan,” tuturnya.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Zainal Arifin mengimbuhkan, sinergi antara LIPI dengan Pemerintah Kabupaten Agam bisa berupa kerjasama penelitian, pendanaan, dan juga sumber daya manusia (SDM).
“Khusus SDM, kami mengirimkan satu orang doktor sebagai kepala UPT yang diikuti delapan staf di bawahnya. Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah daerah setempat, apalagi perlu adaptasi kondisi lingkungan sekitar,” tuturnya.
Di sisi lain, Zainal berharap keberadaan UPT ini membawa perubahan dan peningkatan penelitian danau yang ada di Indonesia. Artinya, UPT tersebut bisa memberikan pencerahan sekaligus rumah pengetahuan bagi pengelolaan dan penyehatan danau di Indonesia.
Kepala Pusat Penelitian Limnologi LIPI Tri Widiyanto menambahkan, keberadaan UPT LIPI di Maninjau diharapkan membawa peningkatan potensi yang ada di wilayah itu.
“Ada tiga potensi yang bisa didorong dari Danau Maninjau lewat kerjasama antara LIPI dan pemerintah daerah setempat, yakni potensi peningkatan kualitas danau dan biota endemik di dalamnya, potensi pariwisata, dan juga potensi energi listrik dari PLTA,” pungkasnya.
ERWIN Z