TEMPO.CO, Tokyo - Badan antariksa Jepang pada Minggu, 15 Januari 2017, mengatakan gagal meluncurkan roket mini yang membawa sebuah satelit ke luar angkasa. Hal itu terjadi karena masalah dalam sistem komunikasi.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengatakan dalam sebuah pernyataan lembaga itu telah meluncurkan roket SS-520 di Pusat Luar Angkasa Uchinoura, di selatan Jepang, pada Minggu, pukul 08.33 waktu setempat.
Baca:
Dua Hari di Udara, Drone Vanilla Pecahkan Rekor Dunia
Penemu Android Ini Menantang Apple dan Google
Facebook Mulai Saring Berita Palsu di Jerman
JAXA mengatakan pihaknya tidak dapat menerima data dari roket, yang telah jatuh kembali ke bumi di tempat yang telah diperkirakan.
Roket yang memiliki panjang sekitar 10 meter (35 kaki) dengan diameter 50 sentimeter (20 inci) itu membawa sebuah satelit seberat 3 kilogram dan panjang 35 sentimeter untuk mengambil gambar bumi dan mengumpulkan data lainnya.
“Tahap pertama dari peluncuran roket itu dilakukan, tapi tidak untuk tahap yang kedua setelah masalah komunikasi ditemukan,” ujar juru bicara JAXA kepada Reuters.
Badan antariksa itu telah menunda peluncuran roket pada 11 Januari 2017 karena kondisi angin yang kencang.
REUTERS | ERWIN Z