TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok peneliti menyimpulkan, kebakaran ekstrem berpotensi terjadi di pantai timur Australia, termasuk Brisbane, serta seluruh wilayah Mediterania, meliputi Portugal, Spanyol, Prancis, Yunani, dan Turki.
Kesimpulan itu didapat setelah mereka melakukan analisis atas kejadian kebakaran di seluruh dunia dan membuat polanya.
David Bowman, ahli perubahan iklim dari Universitas Tasmania, Australia, dan beberapa peneliti dari universitas lain menyusun database satelit global mengenai 23 juta kebakaran lahan untuk mengidentifikasi 478 kebakaran yang paling ekstrem.
Baca: Peneliti Temukan Metode Tingkatkan Nilai Matematika Siswa
Berdasar hasil penelitian tersebut, salah satu penyebab kebakaran adalah anomali cuaca, seperti kekeringan dan angin.
"Dari 478 kasus, kami mengidentifikasi 144 kasus kebakaran ekstrem terkonsentrasi di daerah tempat manusia membangun di area hutan yang dirambah, seperti area di sekeliling kota di Australia Selatan dan bagian barat Amerika Utara," kata Profesor Bowman.
Dengan menganalisis data itulah, mereka memprediksi kebakaran akan terjadi di East Coast, Australia, termasuk Brisbane, dan seluruh wilayah Mediterania, meliputi Portugal, Spanyol, Prancis, Yunani, dan Turki.
Baca: Game 'Nioh' Terinspirasi Sosok Nyata 'Samurai dari Barat'
"Penelitian menunjukkan peningkatan bencana kebakaran sebesar 20-50 persen di daerah rawan tersebut dengan peningkatan tajam di daerah subtropis belahan bumi selatan dan Mediterania," ucap Profesor Bowman.
Penelitian ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution. Penelitian dipublikasi bertepatan dengan peringatan kebakaran besar di Hobart, Australia, pada 1967 yang menyebabkan 62 orang meninggal, 900 orang terluka, dan 7.000 orang kehilangan rumah.
SCIENCEDAILY | BENEDICTA ALVINTA PRIMA | NS