TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Cina Xiaomi meluncurkan prosesor telepon pintar pertamanya, Surge S1, pada Selasa, 28 Februari 2017, yang langsung disematkan pada ponsel teranyar mereka, Mi 5C. Langkah ini menjadikan Xiaomi sebagai perusahaan keempat di dunia yang mampu memproduksi telepon pintar dan cip.
Perusahaan itu memulai produksi cip Surge S1, yang menyasar telepon-telepon medium dan premium serta memotori telepon pintar Mi 5C, yang diluncurkan pada hari yang sama.
Gerakan itu membawa Xiaomi bergabung dengan Apple, Samsung, dan raksasa telekomunikasi Cina, Huawei, serta menandai langkah berikut perusahaan Cina dalam mengurangi ketergantungan mereka pada cip asing.
”Produksi cip prosesor adalah puncak dari seluruh industri telepon pintar,” kata Lei Jun, kepala dan pemimpin eksekutif Xiaomi.
Baca: Pakai Prosesor Buatan Sendiri, Berapa Harga Xiaomi Mi 5C?
”Perusahaan hebat di sektor ini harus memahami inti teknologi ini,” katanya, sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Butuh 28 bulan bagi Xiaomi untuk mengembangkan dan mengkomersialkan cip itu. Lei berikrar membangun lini produk lengkap yang mencakup prosesor telepon pintar kelas medium dan premium dalam 10 tahun.
Cina mendorong terobosan kunci dalam teknologi-teknologi seperti cip premium untuk mempertajam daya saing industrinya dan membangun ekonomi yang digerakkan oleh inovasi.
Negara itu memiliki pasar cip terbesar di dunia, yang sekarang didominasi oleh perusahaan-perusahaan asing seperti Qualcomm.
Cina mengimpor cip lebih dari US$ 200 miliar setiap tahun dan ingin meningkatkan tingkat kecukupan cipnya menjadi 50 persen pada 2025. Kehadiran prosesor anyar dari Xiaomi akan ikut mendukung target itu.
ANTARA