TEMPO.CO, Jakarta -Twitter Inc meluncurkan layanan versi lebih cepat bernama Twitter Lite, Rabu lalu, 5 April 2017. Versi lebih ringan layanan ini tidak berbentuk aplikasi, tapi mobile website yang dirancang memiliki kemampuan yang mirip dengan aplikasi.
Versi ringan ini ditujukan untuk pengguna yang memiliki masalah jaringan Internet karena menawarkan lebih sedikit penggunaan data. Layanan ini menyasar pasar yang sedang tumbuh pesat di luar Amerika Serikat, tapi jaringan Internet di sana lemah atau lelet.
“Kami tidak merasa seperti kami telah mencapai negara-negara lain dengan cukup baik. Layanan ini akan memungkinkan kami melakukannya lebih cepat, lebih murah, dan dengan pengalaman yang lebih baik daripada sebelumnya,” kata Wakil Presiden Produk Twitter Keith Coleman kepada Reuters.
Dilansir dari laman phonearena.com, Twitter mengklaim situs mobile ini lebih cepat 30 persen dan hemat 70 persen penggunaan data karena memiliki fitur hemat data.
Twitter juga menawarkan push notification melalui web browser. Twitter Lite diperkirakan sudah tersedia secara global dan dapat diakses melalui web browser mobile maupun desktop di mobile.twitter.com.
Layanan hemat data serupa sudah diluncurkan oleh Facebook pada 2015 dan pada Selasa lalu Google juga meluncurkan YouTube untuk penggunaan data rendah di India. Pengguna aktif Twitter rata-rata per bulan mencapai 319 juta pada akhir tahun lalu, dan tumbuh rata-rata 4 persen. Tapi angka ini lebih rendah dibanding pengguna Facebook yang mencapai 1,9 miliar.
ANTARA | REUTERS