TEMPO Interaktif, Minneapolis - Bulan purnama dianggap sebagai saat ketika manusia serigala berkeliaran dan memangsa manusia. Namun, sebuah studi menemukan bahwa beberapa hari usai bulan bersinar paling teranglah yang harus diwaspadai oleh manusia. Predator nocturnal besar, seperti singa Afrika, lebih sering menyerang dan membunuh manusia beberapa hari setelah bulan purnama.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal PloS ONE, 20 Juli lalu mengungkapkan bahwa bahaya itu muncul karena singa harus berjuang lebih keras untuk menangkap mangsa pada saat terang bulan karena mangsanya dapat melihat kedatangan binatang predator tersebut. Dalam 10 hari setelah bulan purnama, bulan tidak terbit hingga sesaat setelah matahari tenggelam. Siapapun yang masih berada di luar rumah ketika hari mulai gelap adalah sasaran empuk bagi singa yang sedang kelaparan.
“Jumlah orang yang diserang singa pada saat senja melonjak dalam lima hari pertama setelah bulan purnama,” kata Craig Packer, peneliti studi dari University of Minnesota. “Jumlahnya sangat menyolok.”
Bagi orang di Tanzania, lokasi studi Packer dan timnya, ancaman singa sangat nyata. Lebih dari 1.000 orang di Tanzania Selatan diserang singa antara 1988 dan 2009. Lebih dari dua pertiga serangan itu sangat fatal karena singa memangsa korbannya.
Riset mereka menunjukkan cahaya bulan mempengaruhi pola serangan singa. Tingkat serangan dua hingga empat kali lipat lebih tinggi dalam jangka 10 hari setelah bulan penuh ketimbang 10 hari sebelum purnama.
LIVESCIENCE | TJANDRA
Berita terkait
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?
9 hari lalu
Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?
Baca SelengkapnyaGerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung
36 hari lalu
Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.
Baca SelengkapnyaPenyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar
41 hari lalu
Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.
Baca SelengkapnyaEmpat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi
5 Maret 2024
BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?
3 Maret 2024
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?
Baca SelengkapnyaMau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan
28 Februari 2024
PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri
Baca SelengkapnyaKhatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar
27 Februari 2024
Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.
Baca SelengkapnyaKasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar
18 Februari 2024
Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.
Baca SelengkapnyaLaporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan
13 Februari 2024
Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPenguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay
26 Januari 2024
Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.
Baca Selengkapnya