TEMPO.CO , Jakarta - Korean Air and Asiana Airlines ikutan mengubah rute untuk menghindari dampak badai matahari. Kedua maskapai Negara Ginseng ini berjaga-jaga dari dampak badai geomagnetik terbesar selama enam tahun yang bisa mengganggu peralatan komunikasi mereka.
Penerbangan Korean Air dari Kanada dan Amerika Serikat dialihkan dari Kutub Utara untuk menghindari radiasi badai matahari. Mau tidak mau penerbangan menjadi lebih lama sekitar 40 menit. Asiana Airline juga mengubah rute penerbangan dari New York dan Chicago.
Badai matahari yang juga disebut badai proton ini memang tidak mempunyai pengaruh secara langsung terhadap manusia. Namun maskapai tidak mau ambil risiko dengan pengaruh tidak langsungnya. Badai proton bisa menyebabkan malapetaka jika terjadi gangguan pada panel instrumen pesawat, terutama komunikasi radio dan sistem navigasi GPS. Sebagaimana ledakan-ledakan badai matahari bisa mengganggu pengoperasian satelit.
Fenomena alam ini tercipta oleh ledakan besar di matahari, memancarkan radiasi ke Bumi, dan menampilkan cahaya spektakuler di langit. Selain maskapai penerbangan Korea, Delta dan United Airlines juga telah mengubah jalur penerbangan mereka yang melalui bagian kutub.
ARIRANG NEWS | NIEKE INDRIETTA
Berita Terkait:
Badai Matahari Tak Ganggu Sinyal Bandara Soetta
Apa Efek Badai Matahari 2012 pada Satelit?
Hindari Badai Matahari, Pesawar Jauhi Kutub
Radiasi Akibat Badai Matahari Aman Bagi Manusia
Enam Badai Matahari Terbesar Dalam Sejarah
Dampak Badai Matahari 2012 Sudah Sampai ke Indonesia
Hindari Badai Matahari, Pesawat Jauhi Kutub Utara
Hari ini Badai Matahari Terbesar Sejak 2005
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya