TEMPO.CO , BANDUNG -Ratu, seekor badak sumatera di suaka badak di Lampung, diperkirakan bakal melahirkan pada Juni mendatang. Proses kelahirannya menjadi sorotan dunia. Ini kelahiran spesial, karena bakal jadi yang pertama di lingkungan suaka alam.
Tiga badak sumatera sebelumnya lahir di dalam kandang kebun binatang Cincinnati, Amerika Serikat. Ratu, mantan badak liar yang diselamatkan di daerah Way Kambas, Lampung, berhasil dikawinkan dengan Andalas yang lahir di Amerika.
Menurut seorang dokter hewan di Suaka Badak Sumatera, Eliza Jinata, badak Ratu dan Andalas kawin pada Maret 2011. Karena belum ada data riset soal usia kehamilan badak sumatera, waktunya diperkirakan berasal dari masa bunting badak lain, seperti Afrika dan India. "Kisarannya antara 15-18 bulan, jadi sekitar Juni hingga Agustus mendatang," ujarnya di Bandung, Kamis, 24 Mei 2012.
Kini persiapan kelahiran Ratu sudah berjalan. Diantaranya, kata Eliza, pemasangan 4 kamera CCTV di area habitat Ratu di hutan dan dibatasi pagar listrik seluas 10 hektar. Tim dokter juga terus memberi suplemen hormon agar kelahirannya lancar. "Kita pun bersihkan kubangan badak dari ranting dan daun," katanya.
Menurut Eliza, ada 7 skenario kelahiran yang disiapkan, diantaranya lahir di kandang area suaka, atau di dalam hutan suaka pada tengah malam. Sejauh ini, kehamilannya berjalan normal. Sebelumnya, ujar dokter hewan lulusan Universitas Airlangga Surabaya itu, Ratu sudah dua kali bunting di suaka, salah satunya pada 2010. "Namun keduanya keguguran," ujarnya.
Tim dokter dan para perawat Ratu kini harap-harap cemas. Salah satu risiko kelahirannya, kata Eliza, yaitu sungsang. Tim berharap proses kelahiran Ratu bisa lancar dan alami seperti perkawinannya. Sejumlah dokter hewan dari Inggris dan Australia rencananya bakal datang untuk menyaksikan langsung dan membantu jika terjadi sesuatu.
Di kandang suaka badak sumatera (Sumatera Rhino's Sanctuary) di Lampung yang dikelola Yayasan Badak Indonesia itu kini terdapat 4 ekor badak. Dua ekor betina lainnya, bernama Bina dan Rosa, belum sukses dikawinkan dengan pejantan Andalas. Bina dan Rosa lebih muda beberapa tahun dibanding Ratu dan Andalas yang berusia 11 tahun.
Badak sumatera seperti halnya badak jawa, termasuk satwa yang terancam punah. Di hutan Sumatera, kata Eliza, jumlah badak sumatera diperkirakan tinggal 170 ekor dari taksiran 200 ekor di muka bumi, sedangkan badak jawa sekitar 35 ekor. Badak sumatera bercula dua, badak jawa di Ujung Kulon bercula tunggal.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta
22 hari lalu
Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.
Baca SelengkapnyaSekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung
27 Februari 2024
Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.
Baca SelengkapnyaLahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah
26 November 2023
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.
Baca SelengkapnyaBayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri
22 November 2023
Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.
Baca SelengkapnyaPertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik
24 September 2023
Total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif
22 September 2023
Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.
Baca SelengkapnyaAwal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan
22 September 2023
Hari ini, 22 September 2010 Hari Badak Sedunia diumumkan WWF Afrika Selatan. Berikut asal mula pencanangannya.
Baca SelengkapnyaBadak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional
14 April 2023
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Anggodo, bilang, "Inikan bukan kebun binatang yang setiap hari badak bisa dilihat."
Baca SelengkapnyaAuriga Nusantara: Badak Jawa di Ujung Tanduk
12 April 2023
Hingga tiga dekade sebelumnya, tidak satu pun kematian badak jawa yang terhubung ke perburuan.
Baca SelengkapnyaBayi Badak Putih Afrika Lahir di Taman Safari Bogor, Diberi Nama Ramadani Jumat Agung
9 April 2023
Seekor badak putih Afrika baru saja lahir di Taman Safari Bogor dengan kondisi sehat bugar. Lahir di bulan suci Ramadan di hari Jumat agung.
Baca Selengkapnya