TEMPO.CO , Teterev - Ulat daun cerpelai memang punya gaya berbeda dibanding ulat pada umumnya. Tidak seperti spesies ulat lainnya, ulat daun yang satu ini doyan meliuk-liuk di tepian daun. Sekilas gerakannya tampak seperti pesenam Olimpiade.
Aleksandr Chorny, seorang fotografer amatir asal Ukraina, mengabadikan sejumlah pose enam ekor ulat cerpelai di sebuah pohon di dekat Sungai Teterev. Mereka sedang menunjukkan gerakan akrobatik: memamerkan keseimbangan tubuh saat bersama-sama menempel di tepian daun.
Dengan tiga pasang kaki depan yang mencengkeram erat tepi daun, enam ekor ulat itu kemudian mengangkat tubuh bagian perut ke belakang hingga tegak berdiri. Pose ini terlihat seperti pesenam yang sedang berdiri terbalik dengan kedua tangan dan menempatkan kepalanya di bawah.
"Saya terkejut ketika berjalan-jalan di tepian sungai dan melihat gerakan kreatif ulat-ulat itu," ujar Chorny, yang tiga tahun terakhir menekuni bidang fotografi mikro.
Keenam ulat itu bisa mempertahankan gerakan senam mereka hingga puluhan menit. Mereka mulai "senam" saat matahari mulai terbenam. Chorny mengaku sempat kecele lantaran ulat daun itu mengawali gerakan senam dengan menggigiti tepi daun.
"Tetapi mereka tampaknya lebih tertarik mencoba rutinitas tarian mereka daripada mendapatkan makanan sehari-hari," ujar pria 28 tahun yang memotret ulat daun dengan kamera Olympus E-3.
Ulat daun cerpelai dikenal sebagai hewan penggangu lantaran sering membuat jaring besar hingga menutupi semak-semak, pohon bahkan mobil. Bahkan para tukang kebun menganggap ulat berukuran 1-2 sentimeter ini sebagai hama.
Jaring ulat daun cerpelai -yang bisa menjulur sepanjang lebih dari 6 meter- bersifat sangat merusak. Jaring tersebut biasa digunakan untuk membungkus tanaman yang akan disantap ulat daun. Tanaman yang dibelit jaring bisa hancur perlahan sebelum kemudian dimakan.
Chorny mengatakan tubuh ulat daun cerpelai seolah bereaksi terhadap pergerakan udara. Setiap ditiup tubuh ulat dengan tubuh berwarna jingga dan hijau ini justru semakin tegak berdiri.
"Tubuh mereka bisa bergerak secara unik. Saya menonton mereka seperti berada di sebuah pertunjukan sirkus," kata Chorny.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terpopuler lainnya:
Apa Penyebab Gempa di Bogor dan Sukabumi?
Emma Watson, Seleb Paling ''Berbahaya'' di Internet
10 Fakta iPhone 5
Toys R Us Bikin Komputer Tablet untuk Anak-anak
Indonesia Raih Medali di Olimpiade Geografi Jerman
Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah
Lobster Jongkok, Pengincar Plankton Biru
Kacamata Pintar Google Mejeng di Fashion Week
Berita terkait
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara
29 Maret 2022
Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung
Baca SelengkapnyaCecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan
12 September 2021
Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas
15 Oktober 2019
Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .
Baca SelengkapnyaBanyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti
9 Maret 2017
Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi
18 Januari 2017
Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.
Baca SelengkapnyaPeneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah
5 Oktober 2016
Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil
18 Februari 2016
Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.
Baca SelengkapnyaHobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?
18 Februari 2016
Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.
Baca SelengkapnyaSpesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air
4 Januari 2016
Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano
16 November 2015
LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.
Baca Selengkapnya