TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti Amerika Serikat menemukan ikan paus Beluga memiliki vokalisasi suara yang sangat dekat dengan suara manusia. Mereka mendengar paus berumur 9 tahun bernama NOC itu membuat suara berfrekuensi satu oktaf di bawah normal. Sedangkan lumba-lumba telah diajari meniru pola dan durasi suara manusia. Nyatanya, hewan cerdas ini tak menirunya spontan secepat proses mimikri.
"Pengamatan kami menunjukkan bahwa paus harus memodifikasi teknik vokal untuk membuat suaranya seperti manusia," ujar Sam Ridgway, Presiden National Marine Mammal Foundation dan penulis utama penelitian ini. Selain itu, paus sering mendengar penyelam berbicara dengan peralatan komunikasi bawah air.
Para peneliti ini mengidentifikasi NOC lalu membuat rekaman perilakunya. Mereka menemukan semburan vokal rata-rata yang diucapkan NOC sekitar tiga kali per detik. Analisis rekaman menunjukkan bahwa frekuensi suara paus ini membentuk harmonisasi yang tak biasa dibandingkan dengan vokalisasi paus normal. Dan yang lebih mengejutkan lagi, frekuensi suara yang dihasilkan ini malah mirip dengan suara manusia.
Lalu, NOC diajari mengenal suara supaya paus ini patuh pada perintah. Juga memasang transduser di dalam rongga hidung untuk memantau apa yang terjadi. Para peneliti ini menemukan bahwa paus dapat dengan cepat mengubah tekanan dalam rongga hidung untuk menghasilkan suara.
Menurut Ridgway, NOC berhenti membuat suara seperti manusia setelah usia 4 tahun. Ada beberapa kemungkinan mengapa NOC berhenti melakukan mimikri suara manusia saat masih muda. Perubahan hormonal yang berhubungan dengan kematangan seksual dapat mengurangi keinginan paus untuk meniru suara manusia itu. Alasan lain yang mungkin adalah kebaruan membuat keinginan NOC untuk meniru suara manusia menjadi pudar.
BBC | DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID
Berita Lain:
Katy Perry dan John Mayer Pesta Kostum Drakula
Ini Peran Kesukaan Titi Qadarsih
Javier Bardem Menjadi Musuh James Bond
Yang Diharapkan Ada di iPad Mini
Wall Street Positif di Akhir Perdagangan
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya