TEMPO.CO, Jakarta - Seiring datangnya masa liburan, anak-anak diperkirakan akan lebih sering menghabiskan waktu bermain Internet. Masalahnya, berbagai bahaya mengincar anak Anda di Internet, mulai dari virus biasa, penipuan kelas kakap, hingga konten yang tidak sesuai.
Ancaman ini semakin meningkat seiring semakin mudahnya anggota keluarga mengakses Internet. Penelitian yang dilakukan B2B International untuk Kaspersky Lab pada April 2013 menemukan bahwa tiap keluarga setidaknya memiliki dua atau tiga PC atau laptop, satu atau dua smartphone, dan satu tablet. Anak-anak menggunakan seluruh perangkat ini hingga batas tertentu, sementara pilihan Parental Control tidak banyak digunakan.
Analisis respons modul Parental Control dari Kaspersky Lab menyebutkan dalam lima bulan pertama 2013 anak-anak tertarik beberapa situs yang bisa membahayakan mereka, yaitu jejaring sosial (31,26 persen), situs-situs porno dan erotis (16,83 persen), toko online (16,65 persen), ruang bicara (chat) dan forum-forum (8,09 persen), web-mail (7,39 persen), situs berisi software ilegal (3,77 persen), dan games kasual (3,19 persen). Hal-hal tak pantas lainnya adalah situs-situs tentang senjata dan obat terlarang, situs perjudian dan sistem pembayaran elektronik, dan lain-lain (0,8-2 persen).
Yang mengejutkan, dalam sebulan terakhir (Mei 2013), modul Parental Control mencatat lebih dari 52 juta percobaan untuk mengakses jejaring sosial, dan lebih dari 25 juta percobaan untuk mengakses situs-situs pornografi.
Ini mencerminkan perubahan yang menarik di mana pornografi bergeser ke tempat kedua di belakang jejaring sosial. Selain itu, Top 3 di bulan-bulan pertama 2013 juga mencakup toko online. Bisa dikatakan bahwa anak-anak mengakses toko online untuk mencari mainan atau produk-produk sejenis.
Dalam hal ini orang tua harus ekstra hati-hati. Jika anak tahu di mana orang tua menyimpan kartu kredit, ATM atau kartu debit, mereka bisa melakukan pembelian yang tidak diketahui. Yang lebih berbahaya, anak-anak bisa menjadi korban toko online palsu yang sengaja dibuat oleh para penjahat cyber.
“Seperti yang sering dikatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Inilah prinsip yang dianut oleh teknologi Parental Control kami," ujar Konstantin Ignatyev, Web Content Analysts Group Manager, Kaspersky Lab dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 5 Juni 2013.
"Di era modern, akses terhadap informasi apa pun menjadi lebih mudah dibanding sebelumnya. Di saat yang sama, anak-anak sangat rentan, dan secara alami mereka memang masih naif. Oleh karena itu, tools untuk melindungi anak-anak dari konten situs yang tidak pantas menjadi suatu keharusan,” tambahnya. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Baca juga:
BlackBerry Q10 Dibanderol Rp 7,5 Juta
Bagaimana Cangkang Kura-kura Terbentuk?
Produk Logitech Manjakan para Gamer Sejati
Google Segera Luncurkan Web Designer
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya