Seorang peselancar sungai bersiap saat akan berlatih menjelang kompetisi di Sungai Citarum, Bantar Caringin, Bandung, Jawa Barat, (1/11). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross asal Swiss melansir daftar tempat paling tercemar di bumi tahun ini. Ada 10 lokasi yang dipandang sangat tercemar akibat limbah industri, pengolahan limbah yang buruk, hingga bencana nuklir.
Kandungan timah, aluminium, mangan, dan konsentrat besi di sungai itu beberapa kali lebih tinggi dari angka rerata dunia. Sumber pencemaran berasal dari aktivitas industri dan domestik di sekitar sungai.
Blacksmith memang tidak membuat urutan dalam daftar tempat paling tercemar ini, namun yang jelas, sungai Citarum disandingkan dengan lokasi-lokasi paling tercemar dan beracun di dunia.
Daftar itu juga mencantumkan Chernobyl, kota di Ukraina yang hingga kini masih tercemar radioaktif setelah terjadi ledakan reaktor nuklir pada 1986. "Laporan tahun ini memuat tempat paling tercemar yang kami temukan. Tapi yang lebih penting adalah masalahnya justru lebih besar dari sekadar 10 lokasi itu," kata Presiden Blacksmith Institute Richard Fuller seperti dikutip Livescience, Rabu (6/11).
Lokasi yang paling tercemar kebanyakan ada di negara-negara berkembang. "Kami memperkirakan kondisi kesehatan lebih dari 200 juta orang saat ini terancam akibat pencemaran di negara berkembang," katanya.
Peneliti memilih 10 lokasi tersebut berdasarkan tingkat keparahan dan risiko pencemaran terhadap kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 23 persen kematian di negara berkembang disebabkan oleh pencemaran lingkungan.
Selain terkena kanker, orang yang terpapar bahan kimia berpotensi mengalami keracunan akut dan kronis, cacat kognitif, kerusakan organ, dan masalah pernapasan. Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko sakit akibat pencemaran.