Planet Ini 11 Kali Lebih Besar dari Jupiter  

Reporter

Rabu, 11 Desember 2013 05:05 WIB

Bintik Merah Jupiter. mashable.com

TEMPO.CO, Arizona - Peneliti antariksa menemukan sebuah planet raksasa, massanya 11 kali lebih besar dari Jupiter, yang memiliki orbit terjauh dari bintang intinya. Planet yang dilabeli HD 106906 b mengelilingi bintangnya pada lintasan berjarak 60 miliar mil atau 650 lebih jauh daripada jarak rata-rata bumi dan matahari. Penemuan planet ini membuka teka-teki tentang bagaimana pembentukan sebuah sistem tata surya.

Keberadaan planet ini seakan meruntuhkan pola sebuah sistem tata surya. Ukurannya sangat besar dengan jarak orbit jauh yang belum pernah dideteksi sebelumnya. Planet itu bahkan seperti "berada tidak pada tempat seharusnya". "Sistem ini mengagumkan karena belum ada model planet atau formasi bintang yang bisa menjelaskan apa yang kami lihat," kata Vanessa Bailey, mahasiswa sekaligus kepala peneliti di departemen astronomi, Universitas Arizona.

Planet HD 106906 b diperkirakan baru berusia 13 juta tahun. Planet itu masih memancarkan residu panas sisa reaksi pembentukannya. Sementara bumi terbentuk 4,5 miliar tahun lalu atau 350 kali lebih tua ketimbang si planet baru itu. Planet ini ditemukan dengan menggunakan teleskop Magellan yang dilengkapi kamera infra merah pelacak panas di Gurun Atacama, Cile.

Para peneliti menggunakan data dari teleskop luar angkasa Hubble sebagai perbandingan saat mengonfirmasi planet temuan mereka. Laporan temuan ini dimuat dalam The Astrophysical Journal Letters. Menurut Tiffany Meshkat, asisten peneliti dan mahasiswa di Observatorium Leiden, Belanda, setiap penemuan planet baru membuka pemahaman baru tentang bagaimana dan di mana planet bisa terbentuk.

"Penemuan HD 106906 b menambah pemahaman lebih mendalam tentang keragaman sistem planet di luar sana," kata Tiffany seperti dikutip Space, 6 Desember 2013.

Teori umum tentang formasi planet menyebutkan planet yang mengorbit dekat dengan bintang intinya -seperti bumi- dimulai dengan benda berukuran kecil seperti asteroid yang merupakan gumpalan gas dan debu. Namun, proses seperti ini terbilang terlalu lambat untuk menjelaskan bagaimana sebuah planet raksasa dengan orbit jauh bisa terbentuk.

Bailey menduga planet raksasa dengan jarak orbit jauh itu terbentuk dengan proses sama yang terjadi di sistem bintang kembar mini. "Sistem bintang kembar terbentuk ketika dua gumpalan gas berdekatan hancur dan membentuk bintang. Bintang-bintang itu cukup dekat untuk memicu gravitasi yang saling menarik dan mengikat mereka dalam orbit," katanya.

Dalam sistem HD 106906, bintang dan planetnya kemungkinan terbentuk secara terpisah. Tapi menurut Bailey material yang membentuk planet tidak cukup untuk menjadikannya sebagai sebuah bintang baru.

Masalah pada skenario tersebut, menurut Bailey, adalah pada perbedaan massa. Pada sistem bintang kembar rasio massanya tidak lebih dari 10 banding 1. "Pada temuan kami, perbandingan massa ternyata lebih dari 100 banding satu. Rasio ekstrem tidak diprediksi dalam teori formasi bintang ganda," kata Bailey. "Seperti yang sudah diprediksi dalam teori pembentukan planet, tidak ada planet terbentuk begitu jauh dari bintang intinya."

Dengan tambahan informasi lingkungan di lokasi planet itu, menurut Bailey, sistem baru itu bisa membantu mengurai bermacam model formasi bintang-planet. "Observasi selanjutnya terhadap gerakan orbit planet dan reruntuhan bintang utama bisa membantu memecahkan teka-teki ini," katanya.

SPACE | LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA

Baca juga:

Prelude, Kapal Terbesar di Dunia

Jenis Burung Liar di Yogyakarta Bertambah

Samsung Luncurkan Kerabat Galaxy S4

Google: Kami Menang Melawan Phishing dan Spam

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya