TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok peretas anonim dilaporkan telah membocorkan nama dan nomor telepon dari 4,6 juta pengguna Snapchat. Data yang bocor tersebut kemudian dipublikasikan oleh Gibson Security dalam situs mereka, SnapchatDB.info. Namun kini data-data berisikan nomor telepon pengguna Snapchat itu sudah dihapus.
Sebelum dihapus, pada halaman situs terdapat sebuah peringatan bahwa nama dan nomor telepon pengguna Snaphat bisa memberikan petunjuk yang bersifat digital mengarah kepada akun Facebook dan Twitter. Di halaman SnapchatDB juga tertulis bahwa publikasi nomor telepon pengguna ini dilakukan agar publik lebih waspada akan isu-isu pencurian data ataupun fitur keamanan lainnya.
"Motivasi kami melakukan ini agar Snapchat memperbaiki sistem pengamanan datanya. Kami menyadari Snapchat memiliki keterbatasan sumber daya, tetapi masalah keamanan data pengguna tak bisa menjadi prioritas kedua di bisnis ini," tulis Gibson Security. Sayangnya, pihak Snapchat sendiri belum bisa dimintai komentar terkait hal ini.
Sebuah situs web yang didirikan oleh Gibson Security memungkinkan pengguna memeriksa apakah data mereka telah bocor. Jika ternyata akun pengguna diketahui tak aman dari kebocoran, situs akan menampilkan nama dan nomor telepon pengguna dengan dua digit terakhir dihilangkan.
Snapchat adalah aplikasi mobile messaging yang memungkinkan pengguna mengirim foto dan video secara unik. Keunikannya, foto atau video yang telah dikirimkan ke pengguna Snapchat lain akan terhapus beberapa saat kemudian secara otomatis. (Baca: Snapchat Hadirkan Layanan Berbagi Foto untuk Anak)
Pada September 2013 lalu, CEO Snapchat Evan Spiegel mengatakan aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 350 juta pengguna. (Baca: Snapchat Kembali Tolak Pinangan Facebook)