Karena Ekornya, Tupai 'Vampir' Ini Jadi Hewan Aneh  

Reporter

Senin, 7 Juli 2014 20:50 WIB

Seekor tupai albino berlarian di rumput taman Jubilee. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Tupai tanah berumbai bisa dibilang sebagai spesies yang aneh. Sejumlah ilmuwan pernah menjumpainya di hutan Kalimantan. Berukuran dua kali tupai pohon, tupai dengan nama ilmiah Rheithrosciurus macrotis ini konon mampu mengendus darah.

Kemampuan bak vampir itu muncul dari cerita lokal yang menyebutkan bahwa tupai pemakan biji ini bisa berubah ganas. Para pemburu mengatakan tupai ini doyan bertengger di cabang rendah pohon untuk mengintai rusa. Begitu rusa lewat, si tupai akan melompat ke tubuhnya, melukai urat nadi dan mengeluarkan isi perut mangsanya.

Namun, kisah tak lazim ini tidak banyak dipercayai oleh para ilmuwan. "Kedengarannya cukup fantastis," kata Roland Kays, pakar zoologi di North Carolina Museum of Natural Sciences di Raleigh, dengan nada skeptis.

Ada satu hal lagi yang bisa dibilang aneh pada tupai ini. Hasil pemantauan dengan kamera jebak menunjukkan bahwa binatang pengerat dengan panjang tubuh 35 sentimeter ini memiliki ekor yang sangat mengembang. Ekornya tampak lebih besar dari badan tupai itu sendiri.

"Spesies ini benar-benar aneh," kata Erik Meijaard, seorang ilmuwan konservasi dari People and Nature Consulting International, seperti dikutip Huffingtonpost, Senin, 7 Juli 2014.

Meijaard dan istrinya, Rona Dennis, seorang ilmuwan penginderaan jauh, mengumpulkan koleksi foto Rheithrosciurus, termasuk dari rekan-rekan mereka. Semua gambar tupai itu dijepret menggunakan kamera jebak.

Putri mereka yang berusia 15 tahun, Emily Mae Meijaard, seorang siswi di British International School, Jakarta, turut dilibatkan untuk menganalisis gambar serta mengukur ukuran ekor dan tubuh berbagai individu tupai. (Lihat foto: Lucunya Tupai Putih Albino yang Langka)


Hasil pengamatan Meijaard sekeluarga menunjukkan bahwa ekor mekar si tupai "vampir" memiliki volume 30 persen lebih besar dari tubuh tupai. "Tupai ini membutuhkan segala sesuatu yang ekstrem," kata Melissa Hawkins, seorang pakar mamalia di Museum Sejarah Alam, Smithsonian Institution, di Washington.

Hawkins juga mencatat bahwa telinga tupai berambut sangat lebat. Pesaing terdekat tupai "vampir" adalah posum bergaris, yang ekornya nyaris sebesar tubuhnya sendiri dan berguna untuk memegang dahan ketika memanjat pohon; tupai terbang, yang memakai ekornya sebagai kemudi ketika meluncur dari pohon; dan kucing ekor cincin, yang menggunakan ekornya untuk keseimbangan saat berakrobat di atas pohon.

Tidak jelas mengapa Rheithrosciurus memiliki ekor yang mekar. Namun Emily Mae dan ayahnya mengatakan ekor besar si tupai berguna untuk mengecoh macan tutul dan predator lain. Ekor juga membantu tupai ketika menyerang mangsa. Bagi Hawkins, ide ini terdengar masuk akal. "Ketika melihat tupai itu di Kalimantan, kami sempat mengiranya hewan yang jauh lebih besar," kata dia.

HUFFINGTONPOST | MAHARDIKA SATRIA HADI


Berita Lain:
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Obligasi Tenor Panjang Diminati Pasar
Jelang Mudik, Harga Pertamax Melonjak

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

26 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

26 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

29 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya