Ular Juga Punya Cara untuk Bercinta

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 29 Oktober 2014 03:55 WIB

TEMPO.CO , Utah, AS - Ular selama ini sudah menjadi momok bagi manusia. Hewan ini dianggap berbahaya dan layak disingkirkan. Karena itu, hanya sedikit orang yang mau bersentuhan dan meniliti kehidupan reptil ini secara mendalam.

Saat ini diperkirakan ada lebih dari 3 ribu spesies ular yang hidup di semua benua, kecuali di Antartika. Segi reproduksi hewan melata ini jarang diperhatikan. “Masih banyak yang belum tahu bagaimana proses ular kawin,” ujar peneliti ular dari Utah State University, Andrew Durso, seperti dikutip dariLivescience, Selasa, 28 Oktober 2014.

Sistem reproduksi ular jenis garter baru-baru ini dipelajari secara ekstensif. Garter betina akan muncul setelah berhibernasi, atau dikenal dengan brumation, saat musim dingin. Saat garter jantan mengirup aroma betina ini, mereka mengerubungi betina dan membentuk “lingkaran kain”.

Dalam kawanan ular, sang jantan akan melakukan usaha sebaik mungkin untuk mendapatkan perhatian betina agar dapat membuka cloaca (lubang reproduksi sekaligus saluran untuk buang kotoran) dan memasukkan penisnya. Durso mengatakan, tak jarang jantan melakukan kekerasan dengan mencekik betina dengan taringnya untuk membuat vagina milik betina terbuka.

Jenis ular lainnya, seperti anaconda hijau, juga bereproduksi dengan metode yang sama. Strategi kawin ini, menurut Durso, mungkin khas untuk ular yang hidup di daerah dengan musim panas yang pendek. “Tapi itu sebagian besar kecil spesies.”

Banyak ular juga diketahui melakukan pendekatan one-on-one sebelum kawin. Jantan akan mengiikuti betina ke manapun pergi ketika sudah “terhipnotis” dengan aroma feromon betina. Jika ada dua jantan yang tergaet, Durso mengatakan, pasti akan terjadi adu atensi di antara keduanya.

Ketika jantan ular jenis pengerat dan ular berbisa jantan bertemu misalnya, pasti keduanya akan sama-sama berdiri dan saling menatap. Kemudian keduanya mencoba untuk saling menundukkan dengan menindihkan kepalanya di atas kepala lawan. “Hampir seperti panco,” ujarnya. “Yang kalah harus mencari pasangan lain.”

Pemenang dapat mengendalikan betina dengan berbagai cara. Dia mungkin menggosokkan dagunya ke seluruh tubuh untuk membangkitkan gairah betina. Atau, si jantan menggetarkan tubuhnya. “Beberapa jenis juga melakukan rangsangan dengan lidahnya.”

Menariknya, ular jantan memiliki dua penis. Tapi mereka hanya menggunakan salah satu saat kawin. Setiap penis memiliki sperma dari testisnya masing-masing. Jadi, jantan kemungkinan kawin lagi jika mereka menemukan betina lain dalam waktu singkat.

Setelah kawin, betina dapat menyimpan sperma lebih dari setahun. Dan entah bagaimana caranya, betina dapat memilih sperma mana untuk membuahi telurnya. Untuk beberapa spesies, betina malah tak butuh jantan untuk reproduksi. Ular betina jenis brahmini misalnya, menciptakan klon dirinya untuk bereproduksi.

AMRI MAHBUB

Berita lain:
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi

Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?

Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?





Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

40 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya