TEMPO Interaktif, Jakarta - Serangan peretas komputer semakin luas. Setelah mengacak-acak perusahaan kontraktor Lockheed Martin beberapa hari lalu, peretas kini menyerang stasiun penyiaran PBS.
Peretas mengirimkan artikel palsu ke situs PBS untuk program NewsHour pada akhir pekan lalu. Mereka menulis bahwa penyanyi rap Tupac Shakur yang dikabarkan tewas terbunuh pada 15 tahun lalu sebetulnya masih hidup dan tinggal di Selandia Baru. Peretas juga menuliskan informasi login untuk mengakses situs PBS.
Kejadian ini menambah panjang korban peretasan komputer pada bulan ini. Sebelumnya peretas menyerang unit keamanan RSA milik EMC, e-mail pemasar Epsilon Data Management LLC, Hyundai Capital, dan Sony.
"Kebanyakan yang diserang memiliki tool dan teknik pengamanan diri yang bagus," kata Alex Stamos, Chief Technology Officer di perusahaan keamanan komputer iSEC Partners.
Korban-korban tersebut menunjukkan motif serangan yang beragam. Serangan ke Hyundai Capital bertujuan untuk mengekstraksi database yang mereka curi sebelumnya. Adapun serangan ke Epsilon untuk memanfaatkan e-mail dan mengirimkan situs palsu alias phishing untuk menipu korban demi mendapatkan informasi pribadi.
Di RSA, peretas mencuri data tentang sistem keamanan yang dijual perusahaan itu kepada kliennya. Adapun di PBS, peretas yang menamakan dirinya LulzSec, mengirimkan artikel palsu.
DEDDY SINAGA | BERBAGAI SUMBER