TEMPO.CO, Oklahoma - Para ilmuwan telah menggunakan genetika untuk mengungkap asal-usul kutu busuk (kepinding). Mereka menemukan ada dua garis keturunan di Eropa. Mereka begitu beragam, sehingga hampir terpecah menjadi dua spesies. Temuan penting lain, asal usul mereka terletak pada kelelawar.
Penelitian Warren Booth dari University of Tulsa di Oklahoma, Amerika Serikat, dan kawan-kawan, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Ecology, memberikan bukti genetik pertama bahwa kelelawar adalah inang leluhur dari kutu busuk yang mengganggu tempat tinggal manusia saat ini.
Baca juga:
Kutu Busuk telah ada sejak lama, sepanjang hubungannya dengan manusia. Ada referensi tentang hama ini dalam literatur Mesir kuno, dan arkeolog bahkan telah menemukan fosil kutu busuk yang diperkirakan berusia sekitar 3.500 tahun.
Seekor kutu busuk betina hamil dapat menduduki seluruh gedung apartemen seluruh dan makhluk itu dapat melalui banyak perkawinan sedarah tanpa efek merugikan sama sekali. Yang mereka butuhkan adalah manusia untuk memuaskan dahaga mereka.
Namun pada tahun 1950 mereka sebagian besar menghilang dari rumah dan hotel, karena kampanye pestisida yang efektif. Namun, 15 tahun yang lalu mereka datang kembali. (Baca: Ilmuwan Temukan Penakluk Epidemi Kutu Busuk)
Infestasi sulit untuk mengatasinya, karena 90 persen dari kutu busuk yang umum sekarang mengalami mutasi yang membuat mereka tahan terhadap insektisida - dikenal sebagai pyrethroid - yang digunakan untuk membunuh mereka.
Tim Booth mengambil sampel ratusan kutu busuk dari tempat tinggal manusia dan kelelawar dari 13 negara di seluruh Eropa. Hasil analisis DNA mereka menunjukkan bahwa tidak ada aliran gen yang terjadi antara kutu busuk manusia dan kutu busuk kelelawar, meskipun beberapa kelelawar tinggal di gereja-gereja atau loteng dan oleh karena itu bisa melakukan kontak dengan manusia.
“Silsilah kelelawar mungkin merujuk ketika kelelawar dan manusia sama-sama menghuni gua,” kata Booth sebagaimana dikutip BBC, akhir pekan lalu.
Sementara gigitan mereka tidak diketahui menyebarkan penyakit, kutu busuk dapat menyebabkan benjolan gatal dan ruam belum lagi stigma berasal dari daerah yang terinfeksi.
"Ketika Anda tidur di malam hari mereka makan darah Anda, Anda adalah tiket makan untuk mereka," kata Booth. "Itu dapat menyebabkan masalah psikologis yang sangat besar."
Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN ZACHRI | BBC
Berita lain
Awas,Intensitas Petir di Kawasan Timur Kian Tinggi
Pukat Harimau Kian Gerus Satwa Laut
Kompetisi Perangkat Virtual Reality
PBB: 2014 Tahun Terpanas