TEMPO.CO, Bangladesh – Tiga media sosial, Facebook, Viber, dan WhatsApp, dilarang di Bangladesh. Informasi ini kabarnya berakibat hilangnya akses Internet di seluruh Bangladesh. Hampir semua warga di Bangladesh tidak bisa mengakses aplikasi percakapan lagi sejak pemblokiran terjadi.
Penutupan akses Internet ini dilakukan pemerintah nasional dengan alasan mengurangi perbuatan kriminal melalui layanan percakapan. Pemerintah nasional telah memerintahkan Internet service provider (ISP) untuk melakukan penutupan akses menuju tiga layanan tersebut.
Pemerintah lokal mengklaim penutupan akses ini bertujuan mencegah tindak kejahatan yang memanfaatkan layanan Internet untuk berkoordinasi dan melakukan kegiatannya secara nasional, seperti dilansir melalui Slashgear.com, Selasa, 24 November 2015.
Sedangkan menurut The Economic Times, layanan ditutup karena adanya ketakutan akan pergerakan kekerasan oleh para pendukung sepasang pemimpin oposisi yang baru saja dijatuhi hukuman mati. Eksekusi dua pemimpin oposisi ini akan dilakukan pekan ini. Sedangkan pemblokiran layanan Internet telah dilakukan beberapa hari sebelum eksekusi dilaksanakan.
Hingga saat ini, belum diketahui berapa lama pemblokiran akan dilakukan. Namun pengguna di negara tersebut masih akan dibagi menjadi beberapa derajat kemampuan akses. Salah satu contohnya, beberapa warga dapat mengakses Facebook tapi tidak pada Messenger.
Namun tentu saja pengguna masih dapat mengakses layanan Internet menggunakan virtual private network (VPN) ataupun metode yang sama. Ini adalah akses layanan Internet umum lainnya yang pernah digunakan Turki ketika melarang akses Facebook dan Twitter.
SLASHGEAR | MAYA NAWANGWULAN