Misteri Kenapa Kulit Merasa Gatal Terjawab: Simak Hasil Riset Ini

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Sabtu, 16 Desember 2017 09:10 WIB

Ilustrasi anak menggaruk. shutterstock.com

TEMPO.CO, Maryland - Hasil riset dari tim ilmuwan John Hopkins University berhasil mengungkap misteri kenapa kulit merasa gatal. Ilmuwan telah menemukan sel-sel saraf yang berhubungan dengan sensasi gatal tersebut. Temuan itu dinilai sebagai sebuah terobosan besar untuk menghilangkan rasa gatal.

Banyak ahli semula menduga reseptor rasa sakit dan gatal saling terkait. Namun tim dari Johns Hopkins University menemukan bahwa sel-sel saraf dMrgprA3+ khusus mendeteksi sensasi gatal dan tidak mendeteksi rasa sakit.

"Para ilmuwan telah mencari sel-sel khusus gatal itu selama beberapa dasawarsa," ujar para peneliti dalam makalah yang dipublikasi dalam jurnal Nature Neuroscience. "Keberadaan neuron tersebut sempat diragukan menyusul hasil pengamatan bahwa neuron itu juga menanggapi rangsangan yang menyakitkan."

Baca: Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Untuk mengidentifikasi sel-sel rasa gatal, Xinzhong Dong, seorang neuroscientist di Johns Hopkins University di Maryland, Amerika Serikat, melakukan rekayasa genetika terhadap tikus yang memiliki sel saraf yang bersinar hijau ketika rasa gatal menyerang.

Advertising
Advertising

Para peneliti kemudian menaruh beberapa senyawa pada tikus itu, seperti histamina dan bahan aktif dalam bubuk gatal guna mencari saraf yang bersinar hijau. Para peneliti kemudian mematikan saraf yang menyala, dan menemukan tikus yang kulitnya lecet karena digaruk jauh lebih sedikit.

Xinzhong Dong dan timnya berharap mereka dapat membungkam sel-sel itu guna mengembangkan pengobatan antigatal yang lebih baik. "Studi kami membuka jalan baru guna mempelajari gatal dan mengembangkan terapi anti-pruritus, "kata mereka.

Saraf gatal berada di dalam tulang belakang, dekat sumsum tulang belakang, dan hanya merespons terhadap lokasi di dalam kulit. "Itu menjelaskan mengapa orang merasa terdorong menggaruk kulit mereka, tetapi tidak merasakan gatal di organ internal," kata Dong. "Anda tidak bisa memiliki pankreas yang gatal."

Baca: Sains di Balik Kulit Hitam Orang Afrika: Hasil Riset Terbaru

Simak hasil riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE COMMUNICATIONS | DAILYMAIL | LIVE SCIENCE

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

13 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

19 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

59 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

59 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

59 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya