Tim Dosen ITB Olah Daun Manis Stevia Jadi Gula Non-Kalori

Rabu, 11 Juli 2018 07:06 WIB

Stevia. Kredit: Britannica.com

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB)berhasil mengolah pemanis baru dari tanaman herbal Stevia alias Daun Manis. Hasil riset mereka bisa menggantikan impor pemanis Stevia yang punya beberapa keunggulan dibandingkan dengan pemanis dari gula tebu. Tim menyerahkan hasil penelitian ini ke Kementerian Kesehatan.

Baca: SBMPTN 2018, ITB Tampung 1.731 Peserta
Baca: Mahasiwa ITB Bikin Alat Pengawas Ujian, Begini Cara Kerjanya

Tim peneliti berasal dari Sekolah Farmasi ITB, terdiri dari Rahmana Emran Kartasasmita, Elfahmi, Muhammad Insanu, dan As’ari Nawawi. Menurut Rahmana, penelitian yang dilakukan timnya dimulai sejak 2012. Saat itu masih dilaksanakan dalam skala laboratorium.

Proses ekstraksi daun stevia tergolong mudah. Daun hasil panen disortir dan dikeringkan lalu dirontokkan dari tangkai. Proses selanjutnya penghancuran daun kering menggunakan mesin agar lebih halus berbentuk bubuk. Langkah berikutnya proses ekstraksi, kemudian pemurnian dan pengkristalan menjadi bubuk berwarna putih.

Berdasarkan keterangan tertulis dari ITB, tim pada 2015 mendapatkan dana penelitian dari Kementerian Kesehatan melalui program Fasilitasi Pengembangan Bahan Baku Obat (BBO) dan Bahan Baku Obat Tradisional (BBOT). Dari pendanaan itu penelitian berlanjut pada skala yang lebih besar dengan menggandeng PT. Kimia Farma sebagai industri mitra.

Tanaman herbal stevia diketahui memiliki senyawa yang memiliki rasa manis glikosida steviol (GS) dengan kadar tinggi. Manisnya bisa mencapai 300 kali lipat dari gula tebu. Senyawa GS yang diperoleh melalui ektraksi daun dan herba tanaman Stevia ini banyak digunakan sebagai pemanis alami pengganti gula tebu khususnya bagi yang memerlukan asupan kalori rendah.

Advertising
Advertising

Sebagai ilustrasi, untuk memaniskan satu cangkir minuman, cukup digunakan 30 – 40 miligram GS. Keunggulan lainnya, GS tidak memiliki nilai kalori sehingga tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah setelah dikonsumsi.

Oleh karena itu, pemanis alami ini sesuai untuk digunakan oleh penderita diabetes maupun yang memerlukan asupan kalori rendah seperti yang sedang melakukan diet rendah kalori.

Senyawa GS sebagai pemanis alami sudah lama digunakan dan dinyatakan aman oleh Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah FAO dan WHO yang mengeluarkan berbagai standar dalam bidang pangan.

Namun, di Indonesia pemanis alami tersebut masih sepenuhnya diimpor. Padahal tanaman bernama latin Stevia rebaudiana bertoni ini bisa hidup dan cocok untuk ditanam di dataran tinggi di Indonesia, seperti di daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Sampai sekarang, belum ada satu pun industri di Indonesia yang melakukan ekstraksi daun Stevia dan memproduksi GS sebagai pemanis alami pada skala komersial.

Stevia yang termasuk ke dalam family asteracaeae (compositae) berbentuk perdu dengan tinggi 60-90 sentimeter. Tumbuhannya bercabang banyak, berdaun hijau tebal hijau, dan berbentuk lonjong memanjang dengan batang kecil dan berbulu.

Emran berharap GS bisa diproduksi dari stevia yang ditanam di Indonesia karena banyak manfaatnya dari segi kesehatan juga ekonomi masyarakat.

Simak artikel lain tentang ITB di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

11 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

13 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya