Kecerdasan Buatan Ini Bisa Prediksi Kematian, 95 Persen Akurat

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Minggu, 15 Juli 2018 08:10 WIB

Ilustrasi kecerdasan buatan. Clearbridge Mobile

TEMPO.CO, Jakarta - Google baru-baru ini menciptakan kecerdasan buatan yang memprediksi kematian seseorang. Bahkan, akurasinya mencapai 95 persen. Seperti dilansir laman Futurisme, Senin, 18 Juni 2018, disebutkan studi ini telah terbit dalam jurnal Nature.

Para peneliti Google menggunakan data dari 216 ribu pasien dewasa di dua rumah sakit di Amerika Serikat. "Kami mengolah berbagai data, mulai dari hasil klinis, kualitas perawatan (readmissions), pemanfaatan fasilitas rumah sakit, dan diagnosa penyakit pasien," tulis tim dalam jurnal.

Baca juga: Mungkinkah Kecerdasan Buatan Jadi Tuhan Baru di Masa Depan?

Tim Google menggunakan algoritma medical brain untuk membangun kecerdasan buatan tersebut. Algoritma ini juga pernah digunakan untuk memprediksi kematian seorang pasien kanker payudara berdasarkan 175 ribu data milik pasien tersebut. Dalam studi kala itu, hasilnya memang sangat akurat.

"Kami ingin mencoba melihat dalam skala yang lebih luas. Tujuannya, agar prediksi ini bisa digunakan dasar penanganan berbagai skenario klinis pada pasien yang butuh prioritas tinggi," tulis tim, seperti dilansir laman The Independent.

Advertising
Advertising

Baca juga: Cina Mulai Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Keperluan Medis

Dalam jurnal tim menyebut bahwa metode ini 10 kali lebih akurat ketimbang metode diagnosa tradisional. Apabila akurasi diagnosa manusia hanya mencapai 9,3 persen, prediksi kecerdasan buatan bisa mencapai 93-95 persen.

Tentu, tim menekankan, kecerdasan buatan ini dibikin bukan untuk menakut-nakuti. Sebaliknya, ini bisa dijadikan rujukan untuk para tenaga medis agar bisa membuat penanganan yang efektif.

Baca juga: Waspada, Kecerdasan Buatan Bisa Memicu Perang Nuklir

Meski terdengar sangat canggih, tapi tidak sedikit pihak yang pesimistis tentang hal tersebut. American Medical Association, misalnya, yang meragukan gabungan antara teknologi dan bidang kesehatan tidak akan langsung berjalan mulus.

"Terutama pada transparansi dan bebas dari bias," tulis mereka dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Mengganggu Stabilitas Politik, Kok Bisa?

Beda lagi halnya dengan Mikhail Varshavski, dokter perawatan keluarga. Dia sangsi akan privasi data yang digunakan. "Siapa yang akan memiliki semua data-data pasien tersebut?" ujarnya.

"Saya cemas, ini malah akan menguntungkan banyak perusahaan ketimbang pasien itu sendiri," kata dia. "Perlu ada pengawasan yang ketat."

Baca juga: Aplikasi Kecerdasan Buatan Ini Kirimi Konten Pornografi ke Anak

Simak artikel menarik lainnya tentang kecerdasan buatan bikinan Google hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE | FUTURISM | THE INDEPENDENT

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

6 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

1 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

3 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

3 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

4 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

4 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

4 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya