Ilmuwan Hidupkan Kembali Cacing Berumur 40.000 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 30 Juli 2018 17:23 WIB

Para ilmuwan berhasil menghidupkan kembali cacing yang membeku di permafrost Siberia selama 42.000 tahun. Kredit: K-State Research and Extension/CC BY 2.0

TEMPO.CO, Moskwa - Para ilmuwan asal Rusia berhasil menemukan cara menghidupkan kembali cacing yang membeku selama 40 ribu tahun di daratan Sirebia. Tanah dengan titik beku di Sirebia memang terkenal dengan kemampuannya untuk melestarikan alam lewat pembekuan sisa-sisa kehidupan dari zaman Pleitosen jutaan tahun lalu.

Baca: Ilmuwan Penerima BJ Habibie Award: Ramah Lingkungan itu Sehat
Baca: Ilmuwan MIT Ungkap Keberadaan Gunung Berlian, Ini Lokasinya

Dua cacing, yang berjenis kelamin betina, dibekukan secara alami lewat di dalam lapisan permafrost tersebut, yang membuatnya menjadi makhluk hidup tertua di planet ini. Selain itu, cacing tersebut juga menjadi organisme multiseluler pertama yang bertahan dari proses cryobiosis yang sangat lama.

Para ilmuwan menemukan kedua cacing berusia 40.000 tahun setelah mengambil dan menganalisa lebih dari 300 sampel dari tanah permafrost. Salah satu cacing dengan panjang 30 meter ditemukan di liang tupai di daerah Duvanny Yar. Cacing tersebut diperkirakan telah berumur 32 ribu tahun. Cacing yang kedua, dengan panjang kira-kira 11 meter, didapat dekat sungai Alazeya yang disebut berumur sekitar 41.700 tahun.

Kedua cacing tersebut ditempatkan di penyimpanan dingin pada suhu minus 20 derajat Celsius. Setelah beradaptasi selama beberapa minggu, suhu dinaikkan menjadi 20 derajat Celsius sampai dipastikan dapat bergerak kembali. Cacing tersebut memakan bakteri E. coli sebagai sumber asupan.

“Data kami menunjukkan adanya kemampuan organisme multiseluler untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang (puluhan ribu tahun) di bawah kondisi pengawetan alami,” kata peneliti dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

“Kemampuan ini memperlihatkan nematode pleistosen mempunyai mekanisme beradaptasi yang mungkin dapat digunakan sebagai penelitian ilmiah dan praktis dalam bidang sains cryomedicine, cryobiology, dan astrobiology.”

Proses pengawetan cryobiosis telah dipelajari dan digunakan pada organisme dengan sel tunggal seperti bakteri dan amoeba, juga beberapa tanaman yang tetap hidup setelah dibekukan bertahun-tahun. Namun, bagi organisme multiseluler, cacing ini merupakan yang pertama yang dapat bertahan hidup.

Meskipun begitu, cacing adalah makhluk yang sangat sederhana. Proses ini tidak dapat dilakukan pada manusia ataupun hewan besar. Penemuan terbaik yang pernah diraih dalam penghidupan kembali makhluk Pleistosen adalah mencampur kloning dan perkawinan silang ala Jurassic Park pada mamut.

Simak artikel lainnya tentang ilmuwan di kanal Tekno Tempo.co.

NEW ATLAS | GIZMODO | FARAH DIBAJ

Berita terkait

Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

17 Februari 2024

Inilah 5 Makanan Terburuk di Dunia 2024 versi Taste Atlas

Lima makanan ini dinobatkan situs panduan daring perjalanan dan makanan tradisional Taste Atlas sebagai makanan terburuk di dunia 2024.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.

Baca Selengkapnya