Izin Lapindo Diperpanjang, Ini Peringatan Ahli Geologi ITB

Rabu, 8 Agustus 2018 14:28 WIB

Sejumlah alat berat melakukan penguatan dan peninggian tanggul lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, 29 Mei 2018. Memasuki 12 tahun peristiwa semburan lumpur Lapindo, masih terdapat 244 berkas yang hingga kini belum ada kejelasan pembayarannya senilai Rp54,33 miliar. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah memperpanjang izin operasi bagi Lapindo Brantas Inc di ladang minyak dan gas, Blok Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca: Beri Izin Lagi, ESDM: Lapindo Brantas Berikan Tawaran Terbaik

Ahli dan peneliti geologi dari Institut Teknologi Bandung, Lambok Hutasoit, mengingatkan risiko pengeboran terkait dengan keberadaan mud volcano atau gunung api lumpur di wilayah Jawa Timur. "Kondisi di bawah permukaan itu bagaimana harus dilihat, jangan terulang lagi banjir lumpur," katanya, Rabu, 8 Agustus 2018.

Lambok dan tim telah memetakan sebaran mud volcano atau gunung api lumpur di wilayah Jawa Timur. Ia tergerak meneliti tak lama setelah musibah luapan lumpur dari ladang pengeboran Lapindo Brantas di Sidoarjo pada 2006. "Sebaran mud volcano di zona Kendeng di wilayah tengah sepanjang Jawa Timur, termasuk Sidoarjo," kata Lambok.

Data pada peta sebaran mud volcano itu berasal dari pengeboran rekan-rekan Lambok yang dikumpulkan hingga lima tahun lalu. "Mereka harus lihat itu. Ada seismik sebelum ngebor, jadi bisa diduga di bawahnya apa," ujar Lambok.

Di zona Kendeng, kata dia, ada puluhan lokasi pengeboran minyak dan gas (migas) yang aman, hingga ke lepas laut pun tidak bermasalah. Namun ia enggan menilai salah tidaknya Lapindo Brantas dulu yang pengeborannya mengakibatkan banjir lumpur panas.

Advertising
Advertising

Selain itu, ia meminta pemerintah dan SKK Migas tidak lagi mengizinkan lokasi pengeboran seperti di sumur Banjar Panji yang dekat dengan jalan tol. "Jangan lagi sembarang kasih izin seperti itu," katanya.

Lambok mengatakan tekanan lumpur dari bawah permukaan sangat kuat. Secara alami, lumpur itu bisa keluar karena terdorong tekanan ke atas permukaan. "Kalau ditusuk seperti dibor itu memberi jalan lumpur keluar," katanya. Teknis pengeboran yang aman sudah diterapkan operator, seperti mengebor sambil menahan lumpur keluar dari bawah permukaan.

Mud volcano, kata Lambok, merupakan endapan lumpur di permukaan bekas laut. Endapan masa lalu itu lalu terlapis material berulang-ulang hingga terpendam di bawah permukaan sekarang.

Sebelumnya diberitakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhir pekan lalu memperpanjang izin operasi bagi Lapindo Brantas Inc di ladang minyak dan gas Blok Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Kami telah mempelajari betul setiap proposal pengeboran Lapindo, dan kami tetap minta mereka berkomunikasi dengan pemerintah daerah agar kejadian yang lama tidak berulang," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Djoko Siswanto dalam acara penandatanganan perpanjangan kontrak di Ruang Damar, Kementerian Energi, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Agustus 2018.

Sebelumnya, kontrak pengelolaan ladang migas onshore yang ada di Sidoarjo ini akan berakhir pada 22 April 2020. Untuk itu, para operator eksisting di Blok ini pun mengajukan izin perpanjangan kontrak kepada pemerintah mengikuti skema gross split atau bagi hasil kotor. Permintaan itu disetujui dan kontrak diperpanjang sampai 20 tahun ke depan hingga 2040.

Dengan demikian, Lapindo Brantas, yang juga anak perusahaan PT Energi Mega Persada, dan perusahaan lain kembali akan melakukan eksplorasi migas di lokasi yang tak jauh dari semburan lumpur panas ini. Ada tiga perusahaan eksisting yang akan melanjutkan eksplorasi dan produksi migas, dengan komposisi Lapindo Brantas 50 persen, PT Prakarsa Brantas 32 persen, dan Minarak Labuan Co, Ltd 18 persen.

Presiden Direktur Lapindo Brantas Faruq Adi Nugroho mengatakan perusahaannya telah menggelontorkan dana hingga US$ 115 juta untuk investasi pada eksplorasi migas. Faruq menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Sidoarjo atas kepercayaan ini. "Alhamdulillah hampir tidak ada kendala, masyarakat Sidoarjo sangat mendukung," ujarnya.

Berita terkait

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

23 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

4 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

5 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

5 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

5 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya