Usai Gempa, Banjir Bandang Diprediksi Intai Lombok

Jumat, 28 September 2018 10:01 WIB

Pembangunan hunian sementara untuk korban gempa bumi di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa, 4 September 2018.

TEMPO.CO, Surakarta - Gempa bumi yang terjadi secara bertubi-tubi di Lombok masih menyisakan bahaya susulan berupa banjir bandang. Pemerintah daerah setempat diminta waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan.

Baca juga: Asian Games dan Gempa Lombok Pengaruhi Dukungan Terhadap Jokowi

Hasil kajian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai (BPPDAS) menyebutkan bahwa gempa yang terjadi akibat patahan itu mengakibatkan longsor yang terjadi di banyak titik. "Longsoran ini harus diwaspadai," kata peneliti dari BPPDAS, Endang Savitri di Surakarta, Kamis 27 September 2018.

Dalam kasus-kasus gempa bumi, keberadaan longsoran sering kali kurang mendapat perhatian. Apalagi, jika longsoran tersebut terjadi jauh dari permukiman. Longsoran juga sering terjadi di sekitar aliran sungai.

Baca juga: Gempa Lombok, Samsung Salurkan Bantuan Rp 1,5 Miliar Melalui PMI

Advertising
Advertising

"Longsoran ini bisa membentuk sebuah bendung alami," kata Endang. Bendung itu membuat aliran sungai menjadi terhambat dan mengumpul dalam volume yang besar. "Pada titik tertentu bendung itu jebol dan menjadi banjir bandang," katanya.

Berdasarkan peta geologi Pulau Lombok, terdapat beberapa patahan yang memotong sungai yang ada di pulau itu. Daerah patahan tersebut berpotensi longsor dan dapat menutup aliran sungai.

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa daerah yang sangat rentan banjir bandang meliputi Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan daerah rentan banjir bandang berada di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur.

Baca juga: Bandara Yogyakarta Dirancang Tahan Gempa dan Tsunami

Daerah yang diprediksi aman dari ancaman banjir bandang berada di beberapa bagian di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Hanya 2,4 persen Pulau Lombok yang aman dari ancaman bencana alam itu.

"Salah satu solusinya adalah dengan memantau adanya longsoran serta penumpukan material di aliran sungai," kata Kepala BPPDAS, Nur Sumedi. Hal itu bisa dilakukan pleh pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penumpukan material yang membentuk bendung alami harus segera dibersihkan agar tidak menghambat aliran air.

Baca juga: Tersebar Isu Gempa Besar akan Landa Sukabumi, Begini Faktanya

Simak kabar terbaru tentang potensi gempa dan bencana lainnya di seluruh wilayah Indonesia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya