Beberapa Faktor Penyebab Tsunami Palu Makan Banyak Korban

Kamis, 4 Oktober 2018 11:34 WIB

Pemakaman ini merupakan pemakaman tahap pertama korban gempa dan tsunami Palu yang ditemukan.

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli madya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suprayoga Hadi menjelaskan bahwa ada hal yang cukup menganggu jika memperhatikan sebelum kejadian tsunami Palu, Jumat, 28 September 2018 lalu. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak melakukan penyelamatan dari bibir pantai.

Baca juga: Bantuan Bencana Gempa dan Tsunami Palu Dicegat Warga di Donggala

"Banyak yang tidak menyelamatkan diri, walaupun sudah memahami bahwa pasca kejadian gempa, kemudian terjadi penyusutan muka air laut. Itu merupakan salah satu tanda akan terjadi gelombang tsunami, yang dalam hitungan menit akhirnya benar-benar menyapu wilayah pantai salah satu ikon wisata di Kota Palu itu," ujar Suprayoga, dalam keterangan tertulis, Ahad, 30 September 2018.

Gempa Donggala bermagnitudo 7,4 yang berujung tsunami mengakibatkan 1.407 korban jiwa. Jatuhnya korban jiwa di pesisir pantai Sulawesi Tengah itu, kata Suprayoga, sebenarnya bisa dihindari. Pemahaman masyarakat harusanya terbangun terhadap potensi kejadian gelombang tsunami pasca gempa bumi yang terjadi, dengan belajar dari bencana gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004.

Baca juga: Pasca Tsunami Palu, Lima ATM Nyaris Dijarah di P

Advertising
Advertising

"Ada beberapa contoh bencana gempa dan tsunami di Indonesia, seperti di Pangandaran di 2008 dan di Kepulauan Mentawai di 2009. Rendahnya pemahaman dan kewaspadaaan masyarakat di Kota Palu khususnya saat terjadinya tsunami pasca gempa menunjukkan bahwa sistem deteksi dini masyarakat masih sangat perlu diperhatikan untuk ditingkatkan," lanjut Suprayoga.

Suprayoga yang juga Wakil Ketua I Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) mengatakan, ditambah dengan belum adanya tsunami early warning system di wilayah yang dikategorikan sangat rawan ancaman bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi itu. Terutama dengan adanya empat patahan di Pulau Sulawesi, patahan Palu Koro memiliki tingkat pergeseran paling aktif dan sangat berpotensi terjadinya gempa bumi yang diikuti tsunami.

Keterbatasan alat pendeteksi dini gempa bumi dan tsunami pada wilayah yang telah diidentifikasi sebagai patahan aktif seperti Palu Koro menunjukkan beberapa hal. Yakni, bahwa masih diperlukan penentuan skala prioritas pemasangan peralatan deteksi dini untuk bencana alam yang paling sering mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan fisik dan kerugian ekonomi yang massif itu.

Baca juga: Jokowi: Raja Salman Tawarkan Bantuan untuk Korban Tsunami Palu

"Belum lagi terbatasnya pemasangan sistem deteksi dini di wilayah pantai, seperti buoy yang baru terpasang di wilayah pantai timur Sumatera dan pantai Selatan Jawa," tambah dia. "Namun, hal itu belum menjangkau wilayah rawan bencana gempa dan tsunami lainnya seperti di wilayah pantai timur Sulawesi."

Hal itu juga berimplikasi pada kesiapsiagaan tehadap kejadian bencana gempa bumi dan tsunami, seperti pemasangan tower sirine ancaman tsunami yang harusnya dipasang di wilayah pantai yang rawan. Sehingga dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa yang diakibatkan gelombang tsunami seperti yang terjadi di Kota Palu.

Baca juga: Kenapa Gempa, Tsunami, Likuifaksi Bisa Terjadi Bersamaan di Palu

Simak kabar terbaru seputar tsunami Palu hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

5 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

5 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

7 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

7 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

8 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

8 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

13 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

16 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya