Gunung Soputan Erupsi Lagi, Ini Analisis Ahli ITB

Minggu, 16 Desember 2018 08:53 WIB

Tiga gadis berjalan di bawah hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Soputan di Desa Kota Menara, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu, 3 Oktober 2018. Lima kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung Soputan. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus, Ahad, 16 Desember 2018 pukul 05.40 waktu setempat. Sebelumnya pada Oktober lalu, misalnya, gunung api itu pernah erupsi.

Baca: Gunung Soputan Erupsi Lagi: Tinggi Abu 3 Km, Status Siaga
Baca: Gunung Soputan Erupsi 3 Kali, Warga Diminta Siapkan Masker

"Gunung Soputan memiliki Volcanic Explosivity Index (VEI) 3," kata Koordinator Bidang Vulkanologi Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman, Ahad, 16 Desember 2018.

Gunung Soputan yang terletak 50 kilometer barat daya Kota Manado, Sulawesi Utara, sejak Sabtu, 15 Desember 2018 terpantau menunjukkan peningkatan kegempaan vulkanik disertai suara gemuruh. Intensitasnya dari lemah hingga sedang sejak pukul 01:02 waktu setempat seperti dilaporkan oleh Pos Pengamatan Gunungapi Soputan yang berada 10 kilometer arah barat daya.

Letusan, kata Mirzam, dimulai pukul 02.21 waktu setempat yang ditandai oleh keluarnya pijaran lava. Kemudian diikuti kolom erupsi setinggi 7 kilometer seperti terlihat dari Desa Lobu, Toluaan pagi ini pukul 05.16.

Menurut informasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, tinggi kolom abu teramati sekitar 7.000 meter di atas puncak atau sekitar 8,8 kilometer di atas permukaan laut.

Advertising
Advertising

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Aktivitas kegempaan dilaporkan masih tinggi dan masih terlihat kolom abu letusan. Saat ini Gunung Soputan berada pada status Level III (Siaga). PVMBG merekomendasikan agar masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung.

Wilayah sektor arah barat-baratdaya gunung sejauh 6,5 kilometer merupakan daerah bukaan kawah, agar dihindari karena leleran lava dan awan panas guguran mengancam.

Selain itu perlu diwaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Lawian, Popang, dan Londola Kelewahu. Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan.

Melihat sejarah letusan Gunung Soputan sebelumnya yang sejak 2012, kata Mirzam, menunjukkan pola interval letusan 3 tahun. "Letusan kali ini sepertinya merupakan bagian dari siklus letusan Gunung Soputan yang memiliki Volcanic Explosivity Index (VEI) ~ 3," katanya.

Volcanic Explosivity Index merupakan standard untuk mengukur skala relatif sebuah letusan gunung api. Pertama kali dikenalkan oleh Newhall dan Shelf (1982) dan kemudian disempurnakan oleh para banyak volkanolog.

VEI secara sederhana diurutkan dari skala 1-8. Semakin tinggi angkanya, maka akan semakin besar dan bertenaga letusannya, namun semakin jarang terjadi dan sebaliknya.

Letusan Gunung Soputan pagi ini dengan VEI 3, kata Mirzam, dicirikan dengan kolom erupsi yang mencapai 7 kilometer. "Mohon mengikuti arahan PVMBG ke arah mana abu vulkanik akan sebagian besar terbawa oleh angin untuk mengurangi dampak paparannya."

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

17 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

18 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

2 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

3 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

3 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

5 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

5 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya