11 Kali Tsunami Selat Sunda, 3 Tragedi Masih Terselubung Misteri

Senin, 24 Desember 2018 07:25 WIB

Suasana pantauan udara dari lokasi terjadinya tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita di Kabupaten Pandeglang, Banten pada Ahad, 23 Desember 2018. Tsunami Selat Sunda menghantam kawasan ini pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Bandung - Tsunami Selat Sunda telah terjadi setidaknya lebih dari 11 kali dalam dua abad terakhir. Terbaru, terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Namun, ada tiga tsunami yang penyebabnya masih misterius. Yakni, pada 1851, 1883, dan 1889.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, BMKG Sarankan Warga Tak Dekati Pantai

"Tidak diketahui karena parameter gempa tidak ada. Diasumsikan akibat aktivitas longsor di bawah laut," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat PVMBG, Akhmad Solikhin, saat ditemui di kantornya, Ahad, 23 Desember 2018.

Kendati diduga disebabkan oleh longsor di bawah laut, tapi mencari pembuktiannya terhitung sulit. "Karena kita harus mengetahui batimetri (peta topografi dasar laut) sebelum kejadian, dibandingkan dengan batimetri setelah kejadian. Dan itu memerlukan biaya sangat besar untuk survei," kata dia.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Gubernur Banten: Lima Pantai Terdampak

Advertising
Advertising

Pertama, 4 Mei 1851. Kejadian tsunami di Teluk Betung, di dalam Teluk Lampung. Tsunami ini teramati gelombang naik 1,5 meter dari pantai biasanya dengan penyebab yang belum diketahui.

Peristiwa kedua terjadi tanggal 10 Oktober 1883. "Terjadi dua bulan setelah kejadian letusan hebat Krakatau (27 Agustus 1883). Tsunami terjdi di Cikawung, di Pantai Teluk Selamat Datang. Teramati gelombang laut membanjiri pantai sejauh 75 meter, jarak jangkauan luncurannya," kata Akhmad.

Sedangkan peristiwa ketiga terjadi pada bulan Agustus 1889. "Itu terjadi di Pantai Anyer. Tidak ada catatan ketinggiannya berapa. Hanya disebutkan terjadi kenaikan air laut yang tidak wajar," kata dia.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Paus Fransiskus Minta Solidaritas Dunia

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto, memastikan gempa bumi bukan menjadi pemicu tsunami Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018. Hipotesa aktivitas gunung api, kata dia, masih menunggu hasil penelitian tim gunung api PVMBG.

"Apakah terjadi tumpahan material besar akibat letusan ke laut secara tiba-tiba, seperti letusan 1883, sehingga terjadi tsunami? Ini yang kami belum tahu," ujarnya. Agus mengatakan, dugan tsunami akibat longsor bawah laut juga harus dipastikan apakah peristiwa tersebut berdiri sendiri atau terkait dengan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Faktanya ada tsunami, tanpa gempa bumi dan ada letusan gunung api. "Penyebabnya Ini yang sedang kami cari," kata dia. "Longsor bawah laut itu ada beberapa pemicu, seperti gempa bumi, gunung api, gerakan tanah atau longsoran bawah laut. Longsoran itu bisa terjadi akibat gempa bumi, atau letusan gunung api, atau yang lain. Itu yang harus dicek."

Baca juga: Soal Tsunami Bisa Dipicu Gunung Api, Ini Penjelasan PVMBG

Agus mengatakan, tsunami yang dilaporkan terjadi di Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018, diduga berhubungan material dalam volume besar. "Tsunami sebesar itu harus ada sentakan tiba-tiba," kata dia.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Wawan Irawan, telah mengirimkan tim untuk memastikan keterkaitan tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember 2018, dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau. "Hari ini akan berangkat ke sana untuk melakukan pemeriksaan," kata dia di saat konfrensi pers di kantornya di Bandung, Ahad, 23 Desember 2018.

Wawan mengatakan, salah satu letusan yang terjadi Sabtu, 22 Desember 2018, pukul 21.03 WIB, merusak peralatan yang dipasang PVMBG di Pulau Gunung Anak Krakatau. Selepas letusan bertipe strombolian (letusan kecil) tersebut, dilaporkan terjadi gelombang pasang yang belakangan dipastikan oleh BMKG sebagai tsunami.

Baca juga: Tidak Ada Gempa Tektonik, Apa Penyebab Tsunami Anyer?

Simak kabar terbaru seputar tsunami Selat Sunda hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

3 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

4 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

6 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

6 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

11 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

15 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya