Cegah Korban Jatuh Saat Gempa, Rumah Harus Punya Ruang Aman

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 1 Maret 2019 13:49 WIB

Pembangunan rumah tahan gempa RISHA. eproduklitbang.pu.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap rumah harus memiliki satu ruang aman untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa akibat gempa yang bisa datang kapan saja, kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto.

"Ruang aman dapat menjadi solusi menghadapi ancaman gempa," katanya usai acara Ecotalk di Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.

Baca juga: Rumah Anda Sudah Tahan Gempa? Ini Tips dari Pakar

Menurut dia, ruang aman dapat berwujud ruangan yang dibuat khusus supaya tidak runtuh oleh gempa atau bisa juga ruangan kecil, seperti kamar mandi, yang diperkuat konstruksinya.

Misalnya, kata dia, kamar mandi sepanjang luasnya bisa melindungi seluruh keluarga, bisa menjadi ruang aman bagi keluarga saat terjadi gempa.

Hal yang lebih sederhana lagi, kata dia, mebel seperti meja atau ranjang yang didesain kokoh, diperkuat siku baja pada pangkal kaki dan tiangnya sehingga dapat untuk berlindung dari tertimpa bangunan atau perabot yang jatuh.

"Tempat tidur diberi atap yang memang kuat atau meja makan dengan menambahkan siku baja di kakinya. Khawatirnya gempa malam hari biasanya kita enggak terlalu waspada. Jadi memang bisa sesederhana itu," ucap dia.

Eko juga mengingatkan perlunya kampanye membuat ruang aman yang relatif mudah dan murah.

"Jika setiap rumah memiliki setidaknya satu ruang aman, korban jiwa dan luka-luka akibat gempa akan dapat dikurangi secara signifikan," ucap dia.

Ia tak memungkiri bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di rumah dengan konstruksi yang tidak tahan gempa, sedangkan membangun rumah tahan gempa membutuhkan biaya besar yang mungkin tidak terjangkau masyarakat.

Selain itu, katanya, merobohkan rumah lama yang kurang baik konstruksinya dan membangun rumah baru juga butuh biaya tidak sedikit.

"Memperbaiki konstruksi rumah yang sudah jadi sehingga menjadi kuat juga tidak murah. Sering kali biaya yang harus dikeluarkan justru lebih mahal daripada membuat rumah baru," kata dia.

Baca juga: Heboh Gempa Mentawai Akhir Februari, BMKG: Hoaks

Eko juga mengatakan bahwa penyelamatan diri dari gempa ketika di dalam bangunan di negara-negara maju, seperti Jepang atau Amerika Serikat sudah lazim digunakan, seperti menjatuhkan diri, berlindung di bawah mebel yang kuat, bukan di sampingnya, dan berpegangan pada perabot itu.

Rekomendasi itu, katanya, lebih dikenal dengan istilah "drop, cover, and hold". "Prosedur itu disarankan dapat dilakukan dalam tiga detik atau kurang. Pada banyak kasus gempa, berlindung di bawah mebel terbukti menghindarkan diri dari kemungkinan terluka akibat benda-benda dan pecahan kaca yang jatuh," katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

4 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

4 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya