Cuaca Panas Hari Ini, Peneliti LAPAN: Bukan Karena Badai Matahari

Jumat, 15 Maret 2019 16:02 WIB

ilustrasi cuaca panas ekstrim di jabodetabek membuat air kolam di taman Kota Bekasi mengering. Tempo/Ali Anwar

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Ilmu Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto menyatakan bahwa panasnya cuaca di Jakarta dan sekitarnya pada Jumat siang, 15 Maret 2019, bukan disebabkan oleh adanya fenomena badai Matahari.

"(Cuaca panas) tidak disebabkan badai Matahari, badai geomagnet bisa dibilang tidak mempengaruhi cuaca di permukaan Bumi. Artinya, panas cuaca hari ini memang disebabkan oleh cuaca seperti biasanya," ujar Rhorom, kepada Tempo, Jumat, 15 Maret 2019.

Waspada, Jumat Besok Ada Badai Matahari ke Arah Bumi

Menurut Rhorom, peningkatan intensitas angin surya mungkin terjadi, tapi tidak meningkat tajam. Bukan kasus ekstrim yang mengganggu sinyal dan membahayakan manusia dengan beragam aktivitasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memperkirakan cuaca Jakarta dan sekitarnya tak akan terpengaruh badai matahari yang akan terjadi hari ini. Menurut ramalan cuaca BMKG, Jakarta akan diselimuti awan siang ini, Jumat, 15 Maret 2019.

"Meski sebagian besar kondisi cuaca Jakarta berawan, hujan lokal masih berpotensi terjadi di kawasan Jakarta Selatan," kata Juru bicara BMKG, Hary Djatmiko. "Sedangkan, pada malam hari hujan dengan intensitas berpotensi akan terjadi di sebagian besar wilayah Jakarta Barat, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan".

Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan. Pada dinihari, cuaca sebagian Jakarta akan cerah berawan. Namun, rinai hujan masih berpotensi terjadi di dua wilayah, yakni Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

BMKG meminta masyarakat waspada terhadap hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara pada malam dan dinihari nanti.

Kondisi cuaca serupa juga terjadi di kawasan Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Kawasan di sekitar Jakarta hari ini berawan. "Potensi hujan ringan terjadi pada siang ini di beberapa wilayah penyangga Jakarta," tutur Hary.

Dengan kondisi cuaca seperti ini, BMKG memperkirakan susu udara akan berkisar 24-33 derajat celcius dengan kelembapan udara berkisar 70-95 persen. Adapun kecepatan angin diperkirakan mencapai 7-27 km per jam.

8 Badai Matahari Terbesar yang Pernah Terjadi dalam Sejarah

Berita terkait

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

39 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

51 hari lalu

Ramai Isu Badai Matahari, Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Dampaknya ke Bumi

Badai matahari merupakan istilah dari aktivitas tata surya terkait bintik matahari yang kemunculannya bisa diamati atau dipantau dari bumi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

28 Februari 2024

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

Bintik di salah satu sisi matahari mengeluarkan sejumlah ledakan dahsyat pada pekan lalu. Lontaran gelombangnya menghadap ke bumi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Hari Raya Idul Fitri Akan Dirayakan 2 Kali Setahun Pada 2030, Kok Bisa?

18 April 2023

Hari Raya Idul Fitri Akan Dirayakan 2 Kali Setahun Pada 2030, Kok Bisa?

Pada 2030, Hari Raya Idul Fitri akan terjadi 2 kali dalam setahun. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

10 Februari 2023

Laboratorium LAPAN di Pasuruan Ditutup, Kepala BRIN: Kecil Banget

Kepala BRIN juga menilai alat yang ada hanya teropong kecil dan balon.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

9 Februari 2023

BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

Astronom amatir mengenang Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. BRIN telah meninggalkannya mulai awal bulan ini.

Baca Selengkapnya

Era BRIN: Fasilitas Riset Ini Berpamitan Setelah Beroperasi 35 Tahun

2 Februari 2023

Era BRIN: Fasilitas Riset Ini Berpamitan Setelah Beroperasi 35 Tahun

BRIN Pasuruan, Jawa Timur, mengucap salam perpisahan pada 31 Januari 2023. Puluhan orang terdampak, harus memilih penempatan unit baru.

Baca Selengkapnya

Seabad Usia Observatorium Bosscha, Waktunya Astronom Pindah ke Timau?

30 Januari 2023

Seabad Usia Observatorium Bosscha, Waktunya Astronom Pindah ke Timau?

Observatorium Bosscha genap berusia 100 tahun. Astronom BRIN cerita polusi cahaya parah dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya