Antisipasi Kekeringan Panjang, BPBD Imbau Inventarisasi Mata Air

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 4 Juli 2019 11:51 WIB

Seorang warga mengambil air dari sumur buatan di Desa Parungmulya, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Akibat musim kemarau, sebagian warga di wilayah itu terpaksa mengambil air dari sumur buatan untuk melakukan aktivitas mandi cuci kakus (MCK) karena sumber air di rumah mereka mengalami kekeringan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengimbau untuk dilakukan inventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah rawan terdampak kekeringan untuk antisipasi kekeringan jangka panjang.

Baca: Dampak Kekeringan, Bojonegoro Kirim 1.000 Ton Beras ke Jambi

"Kalau sama-sama dan mau untuk mengupayakan solusi kekeringan jangka panjang saya yakin semua bisa dilakukan, tinggal kita menginventarisasi sumber-sumber mata air di wilayah terdampak kekeringan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, dengan adanya inventarisasi sumber mata air itu nantinya akan bisa diketahui sumber yang potensial untuk dieksploitasi yang kemudian diupayakan bisa dialirkan ke masyarakat untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari terutama saat kemarau.

"Nah kalau itu (sumber mata air) bisa kita eksploitasi tentu saja perlu persiapan persiapan untuk pembuatan sumur dalam, untuk penampungannya, untuk jaringan sumber mata air yang harus dialirkan ke rumah-rumah," katanya.

Advertising
Advertising

Dwi mengatakan, sebab biasanya sumber mata air yang ada biasanya jangkauannya jauh dari pemukiman warga, sehingga perlu pipanisasi dan sebagainya sebagai upaya optimalisasi sumber mata air yang ada di wilayah kekeringan.

Ia juga mengatakan, yang kemudian bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekeringan jangka panjang dengan membangun beberapa tempat untuk menampung atau menabung air hujan dengan kapasitas cukup besar di daerah tertentu.

Dengan demikian, kata dia, manakala musim hujan tempat penampungan tersebut bisa terisi air penuh dan pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan setelah diproses penyaringan dan dialirkan ke rumah-rumah warga.

"Itu solusi-solusi yang memang harus kita lakukan untuk atasi permasalahan rutinitas kejadian kemarau seperti ini, supaya tidak setiap saat kemarau seperti ini kita disibukkan dengan dropping air yang sifatnya jangka pendek untuk atasi kekeringan," katanya.

Apalagi, menurut dia, di wilayah Bantul ada 15 desa yang tersebar di enam kecamatan yang masyarakatnya rawan mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih saat kemarau, yang beberapa desa di antaranya sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD.

Berita terkait

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

6 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

8 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

9 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya