Ilmuwan Inggris Teliti Anak Krakatau Penyebab Tsunami 2018

Senin, 2 September 2019 06:41 WIB

Warga membakar puing bangunan yang rusak akibat gelombang tsunami di Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu,2 Januari 2019. Presiden menginstruksikan relokasi dan rekonstruksi permukiman rumah warga pesisir di Lampung serta melakukan pemetaan ulang permukiman dalam jangka waktu tiga bulan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru diterbitkan dalam Geology menyajikan pengamatan rinci tentang Anak Krakatau penyebab tsunami dengan penginderaan jauh. Studi oleh Rebecca Williams dari University of Hull dan koleganya dari Inggris menganalisis runtuhnya Gunung Anak Krakatau pada 2018, yang memicu tsunami.

"Adalah penting untuk tidak melebihkan volume keruntuhan lembah penyebab tsunami. Dengan tidak mengakui letusan gunung berapi sebagai penyebab utama dari perubahan geomorfologi dramatis yang terlihat pada akhir Desember ketika gambar satelit berwarna tersedia," ujar Williams, dikutip Phys, akhir pekan lalu.

Runtuhnya Gunung Anak Krakatau ditangkap dalam detail yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh penginderaan jauh satelit. Hal ini memberikan kesempatan memahami runtuhnya gunung berapi dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin terjadi di pulau vulkanik mana pun di dunia, demikian dilaporkan Phys, akhir pekan lalu.

Analisis tim menunjukkan bahwa bencana tsunami sebenarnya disebabkan oleh tanah longsor yang relatif kecil. Ini adalah sebuah pengamatan dengan implikasi penting bagi masyarakat yang terkena dampak gunung berapi dan mereka yang bertanggung jawab untuk menilai bahayanya.

Citra satelit menunjukkan perkembangan geomorfologi Anak Krakatau (Indonesia) dari Desember 2018-Januari 2019 setelah tsunami 22 Desember 2018. (A, B) Anak Krakatau sebelum tsunami. Gambar C: 8 jam setelah tsunami, dan menunjukkan guguran sisi barat dan runtuhnya puncak. (D) Runtuhnya puncak. (E) Pertumbuhan kembali pulau berikutnya. (F) Perubahan luas permukaan pulau selama periode ini. Kredit: Williams et al., Geology

Tsunami tersebut merenggut lebih dari 430 nyawa dan menghancurkan komunitas pesisir di sepanjang Selat Sunda. Menggunakan seperangkat data pengamatan, makalah Williams dan rekan merekonstruksi aktivitas letusan Anak Krakatau sebelum, selama, dan setelah runtuh.

Peneliti menemukan bahwa gunung berapi itu dalam keadaan erupsi normal sebelum runtuh. Namun, keruntuhan mengubah gaya letusan terus-menerus, menghasilkan konfigurasi ulang sistem pipa magmatik dari gunung berapi, yang memungkinkan air masuk ke dalam sistem.

Ini pada gilirannya menyebabkan letusan beralih ke gaya yang jauh lebih eksplosif, phreatomagmatic. Selanjutnya menyebabkan penghancuran puncak gunung berapi yang sebenarnya. Perusakan lanskap ini dapat diamati dalam citra satelit baru.

Williams dan koleganya menyimpulkan bahwa tsunami Selat Sunda 2018 dihasilkan oleh letusan tidak eksklusif, yang merupakan hasil tidak terduga. Kerusakan kecil ini menyebabkan tsunami besar merupakan geohazard yang sebelumnya kurang diperhatikan.

Sistem pemantauan tsunami saat ini tidak memantau aktivitas vulkanik semacam ini, melainkan berfokus pada gempa bumi besar atau proksi terkait dengan peningkatan intrusi magma yang tidak biasa.

Makalah ini menunjukkan analisis cepat pertama yang dapat dilakukan dengan penginderaan jauh untuk menginformasikan analisis bahaya, serta strategi mitigasi risiko.

Berita lan terkait tsunami dan Gunung Anak Krakatau, bisa Anda simak di Tempo.co.

PHYS | GEOLOGY


Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

3 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

4 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

6 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

6 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

7 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

12 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

15 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya