Ada Apa dengan Gempa Dalam di Laut Jawa?

Jumat, 20 September 2019 05:54 WIB

Pusat gempa di Laut Jawa, Kamis, 19 September 2019. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dua kali bermagnitudo 6 dari Laut Jawa, Kamis siang, 19 september 2019, tergolong unik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dari kedalaman lebih dari 300 kilometer tergolong fenomena alam yang jarang terjadi.

“Gempa seperti itu kini masih menyisakan banyak tanda tanya,” ujar Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, kemarin.

Pada Kamis, 19 September 2019 pukul 14.06.31 dan pukul 14.31.59 WIB dari wilayah Laut Jawa terjadi dua gempa tektonik dengan selisih waktu 25 menit dan sumber gempa berjarak 21 kilometer. Kedua gempa itu bermagnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0.

Episenter atau pusat sumber gempa terletak pada koordinat 6,1 LS dan 111,86 BT, atau di laut yang berjarak 88 kilometer arah timur laut Kota Rembang, Jawa Tengah berkedalaman 620 kilometer. Selanjutnya di koordinat 6,24 LS dan 111,84 BT atau berjarak 75 kilometer berkedalaman 623 kilometer.

Gempa itu, kata Daryono, membuktikan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di kedalaman 500 kilometer di bawah Laut Jawa masih aktif. Di bawah Laut Jawa ada lempeng Indo-Australia yang menunjam dan menukik curam hingga kedalaman lebih dari 600 kilometer. “Gempa dalam ini dipicu oleh deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia,” katanya.

Advertising
Advertising

Ada beberapa teori yang menjelaskan kaitan gempa dengan perubahan sifat kimiawi batuan pada suhu dan tekanan tertentu. Ada juga dugaan lempeng tektonik di kedalaman 410 kilometer mengalami gaya tarik lempeng ke bawah. Sedangkan pada bagian lempeng di kedalaman lebih dari 600 kilometer terjadi gaya apung lempeng yang menahan ke atas (slab buoyancy).

Jika ditinjau dari hiposenternya, kata Daryono, gempa yang berkedalaman sekitar 600 kilometer ini, terletak di zona transisi mantel pada kedalaman 410-600 kilometer. Gempa itu menurutnya lebih disebabkan oleh adanya pengaruh gaya gaya tarik lempeng ke bawah akibat tarikan gravitasi bumi. “Yang ditandai dengan mekanisme sumber gempanya yang berupa sesar turun.”

Karena episenter gempa sangat dalam, guncangan gempa bisa terasa dalam radius yang luas namun dengan intensitas yang lemah. Guncangan terasa dari Bandung hingga Bali dengan skala intensitas gempa berkisara II-III MMI.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

5 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

12 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

22 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

23 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

23 jam lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya