Arkeolog Temukan Batu Dakon Bukti Tinggalan Neolitikum di Tidore

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 3 Oktober 2019 00:24 WIB

Batu dakon di Toloa, Pulau Tidore, Provinsi Maluku Utara. Batu ini ada kaitannya dengan aspek religi masyarakat pada masa prasejarah Neolitikum, Oktober 2019 (ANTARA/HO/Balai Arkeologi Maluku)

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan batu dakon di Toloa, bagian barat Pulau Tidore, Maluku Utara mengindikasikan adanya jejak hunian yang lebih tua dari masa periode pra-Islam yang berkembang di daerah itu, kata arkeolog Balai Arkeologi Maluku Syahruddin Mansyur.

"Batu berlubang dan batu bergores dalam kajian arkeologi disebut batu dakon, berhubungan dengan aspek religi masyarakat pada masa prasejarah Neolitikum," ucap dia di Ambon, Rabu, 2 Oktober 2019.

Sedikitnya 15 batu dakon ditemukan di Kelurahan Toloa, ketika tim arkeolog melacak jejak pemukiman dan perkembangan pusat pemerintahan kesultanan Islam di Tidore, Agustus lalu.

Batu-batu dakon dengan ukuran yang bervariasi antara 50x50 centimeter hingga 70x80 centimeter tersebut memiliki lubang-lubang kecil. Diameter lubang pada tiap batu berkisar tiga hingga lima centimeter.

Posisi batu tersebar tak jauh dari fondasi Kadato Biji Nagara, kedaton lama Kesultanan Tidore yang sudah menjadi kompleks pemakaman umum.

"Untuk wilayah Maluku Utara, ini pertama kalinya batu dakon ditemukan di luar wilayah Halmahera. Temuan ini tentunya membuka cakrawala baru tentang potensi kajian arkeologi, khususnya aspek prasejarah di Pulau Tidore," ucap Syaruddin.

Selain batu dakon, kata dia, temuan lain yang mengindikasikan jejak hunian masa lampau di Toloa adalah fragmen gerabah kuno dengan motif hias klasik berbentuk geometris dan motif sulur yang tidak begitu rapi.

Usia fragmen gerabah tersebut, kata dia, masih belum bisa dipastikan, tetapi diduga proses pembuatannya menggunakan teknologi tatap landas atau roda berputar.

"Belum bisa dipastikan masanya, kecuali ada temuan hasil penggalian yang memiliki konteks temuan lain seperti arang yang bisa diuji penanggalannya. Hasil analisis teman-teman rekonstruksi bentuknya tidak bisa dipastikan karena teknologi pembuatannya menggunakan tangan," ujarnya.

Berita lain tentang penelitian arkeologi, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

20 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

41 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

42 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

44 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

44 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

45 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya