Cina Kembangkan Senjata Artileri Plasma Magnetik, di Atas Railgun

Rabu, 23 Oktober 2019 08:23 WIB

Senjata penembak Electromagnetic Railgun buatan mliter Cina. Th Drive

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina baru-baru ini mengundang para peneliti untuk merancang senjata yang disebut sebagai artileri plasma magnetik, semacam senjata railgun elektromagnetik. Senjata itu menggunakan magnet sebagai pengganti bubuk mesiu yang mematikan.

Namun, senjata jenis ini tidak mudah terutama karena memerlukan energi listrik besar untuk mendorong kecepatan lebih besar dari Mach 7. Angkatan Laut AS tampaknya kurang optimis tentang pemasangan railgun di kapal perangnya.

"Pemberitahuan itu mengundang tender untuk pengujian teori dan sistem peluncuran artileri plasma bermagnet," demikian dikutip media pemerintah Cina. "Meskipun senjata terdengar seolah-olah berasal dari film fiksi ilmiah, mungkin bukan senjata plasma berenergi tinggi, tapi peluru meriam berkecepatan sangat tinggi."

Para ilmuwan Cina percaya bahwa artileri plasma bermagnet akan sangat ringan dan hemat energi sehingga dapat dipasang di tank.

Menurut analis militer Cina, Wei Dongxu, teknologi baru itu akan memperluas jangkauan senjata konvensional dari 30 menjadi 50 kilometer hingga 100 kilometer.

Lapisan plasma juga dapat mengurangi gesekan antara laras dan peluru, membuat senjata lebih akurat. Dennis Killinger, profesor emeritus fisika di University of South Florida, menyebut gagasan itu menarik.

"Gagasan itu tampaknya mungkin," kata Killinger kepada National Interest. "Pertanyaan utama saya adalah berapa umur plasma dan apakah itu cukup selama waktu peluncuran di dalam laras?"

Ini juga merupakan pendekatan yang berbeda dari railgun. Killinger tidak berpikir bahwa dapat menganggapnya sebagai bagian dari teknik railgun klasik. Karena railgun memiliki pendekatan motor linear menggunakan stator tetap (yaitu peluru) mirip akselerator linier yang digunakan untuk roller coaster yang lebih baru. "Teknik baru yang dipatenkan ini menggunakan plasma yang berinteraksi dengan medan magnet dan berfungsi sebagai liner untuk laras," kata Killinger.



NATIONAL INTEREST | GLOBAL TIMES


Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

8 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

18 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya