Hidup Lebih Lama dari Dinosaurus, Begini Hiu Beradaptasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 30 November 2019 05:34 WIB

Ikan Hiu Koboi, salah satu jenis ikan hiu yang berbahaya. Sumber: ullstein bild via Getty Images/mirror.co.uk/Image Source

TEMPO.CO, Jakarta - Hiu adalah salah satu dari beberapa pemangsa utama lautan. Faktanya, hiu dan kerabat mereka adalah predator vertebrata pertama di bumi sebagaiman dikutip CNN pada Kamis, 28 November 2019.

Fosil hiu ada yang berasal dari lebih dari 400 juta tahun. Ini artinya, hiu berhasil hidup lebih lama dari dinosaurus, bahkan bertahan hidup dari kepunahan massal dan terus mengemban peran penting di rantai makanan bawah air.

Setelah jutaan tahun beradaptasi, sekarang ada lebih dari 500 spesies hiu berenang di lautan bumi ini. Kemudian, hiu juga dapat ditemukan di hampir setiap jenis habitat laut. Lalu, bagaimana hiu berevolusi agar sesuai dengan lingkungan mereka?

Untuk memahami bagaimana hiu modern beradaptasi dan berevolusi, pertama-tama kita harus melihat kembali catatan fosil nenek moyang mereka. Berasal dari masa sebelum dinosaurus berjalan di bumi, skala hiu paling awal berasal dari sekitar 425 juta tahun lalu.

Gigi hiu paling awal berasal dari Zaman Devonian sekitar 410 juta tahun yang lalu. Sementara itu, beberapa fosil sisik chondrichthyans seperti hiu (dari sekelompok ikan termasuk hiu, pari, dan kerabat mereka) telah berumur 440 juta tahun.

Advertising
Advertising

Sebagian besar yang diketahui para ilmuwan tentang hiu purba berasal dari gigi, sisik, dan fosil tulang belakang sirip. Hal ini dikarenakan kerangka hiu terbuat dari tulang rawan lunak yang tidak memfosil dengan baik. Memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan ringan memungkinkan hiu menghemat energi dan berenang jarak jauh.

"Dari beberapa jaringan lunak yang ditemukan sebagai fosil, hiu purba memiliki tubuh yang mirip dengan hiu modern," kata Emma Bernard, kurator fosil ikan di British Natural History Museum.

Itu berarti, tubuh hiu meruncing di kedua ujung dan sirip berada di tempat yang sama, dioptimalkan untuk menjadikan mereka predator berkecepatan tinggi. Tetapi ukuran hiu sangat bervariasi. Hiu saat ini dapat berkisar antara satu hingga 55 kaki. Menurut Bernard, hiu sekitar 60 kaki (18 meter) ada dalam catatan fosil.

"Benang merahnya adalah mereka mengeksploitasi berbagai bagian ekosistem laut," jelas Bernard. "Jadi, semakin umum hewan, semakin besar kemungkinan ia akan beradaptasi dan selamat dari perubahan di lingkungannya, dan kelompok itu secara keseluruhan akan selamat,"

Untuk mengetahui cara hiu beradaptasi, gigi adalah salah satu ilustrasi bagus tentang bagaimana hiu modern berevolusi dengan cara yang berbeda. Banyak hiu awal memiliki gigi kerucut dan tidak bergerigi. Sementara itu, banyak hiu saat ini berevolusi untuk memiliki gigi segitiga yang rata dan bergerigi seperti pisau steak, yang membantu mereka menggigit potongan mangsa.

Tapi tidak semua gigi hiu itu sama. Beberapa hiu yang hidup di bawah yang memakan moluska memiliki gigi yang cocok untuk menggerinda dan membuka kerang. Yang lain, seperti hiu goblin (yang memiliki tonjolan rahang), memiliki gigi mirip jarum yang digunakan untuk menusuk ikan. Sedangkan ikan terbesar di lautan, hiu paus memakan plankton dan tidak benar-benar menggunakan 300 baris gigi runcingnya ketika makan.

"Adaptasi yang paling menarik bagi saya, sebagai seseorang yang mempelajari makan hiu, mungkin fleksibilitas mereka dalam diet," kata peneliti evolusi hiu, Lisa Whitenack kepada CNN. "Jika satu jenis mangsa berkurang jumlahnya, maka mereka berpotensi beralih ke yang lain," imbuhnya.

Hiu juga memiliki beragam pola migrasi. Ahli biologi konservasi laut David Shiffman mengatakan bahwa ia pernah melihat nurse shark (hiu perawat) tinggal di bawah batu yang sama selama seminggu. "Tapi beberapa migrasi hiu, ribuan mil jauhnya," kata Shiffman. "Sungguh menakjubkan seberapa jauh mereka bisa berenang dan berapa lama."

Bahkan, beberapa spesies melakukan perjalanan jarak jauh setiap hari, dari perairan dangkal ke perairan dalam untuk berburu. Misalnya, hiu biru akan menyelam lebih dari seribu kaki di siang hari tetapi kembali ke permukaan untuk bermalam.

Secara umum, hiu dan adaptasinya sulit digeneralisasi. "Mereka berada di air yang dalam dan air yang dangkal, air yang dingin dan hangat, bahkan kadang-kadang air tawar," kata Whitenack, Associate Professor Biologi dan Geologi di Allegheny College. "Ketika Anda melihat 'hiu' sebagai sebuah kelompok, tidak heran mereka telah selamat dari kepunahan massal - kemungkinan beberapa kantong kecil spesies akan bertahan di suatu tempat."

Lebih jauh, salah satu cara untuk bertahan hidup di lautan yang penuh dengan predator lain adalah dengan cepat. Begitu banyak hiu dibangun untuk kecepatan.

Kulit hiu terdiri dari sisik kecil berbentuk V yang disebut dermal denticles, karena mereka lebih menyerupai gigi daripada sisik ikan. Dentikel kulit ini mengurangi hambatan dalam air dan membantu hiu meluncur lebih tenang.

Banyak ekor hiu, yang disebut sirip ekor, lebih besar di atas daripada di bawah, yang memungkinkan hewan berenang lebih efisien. Beberapa hiu juga memiliki mekanisme pada sirip ekornya yang disebut lunas horisontal, yang mengurangi turbulensi dan memungkinkan mereka berenang lebih cepat.

Salah satu ikan tercepat di laut sebenarnya adalah hiu, terutama jenis hiu mako sirip pendek, yang dapat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 55 mil per jam. Tidak seperti hiu lain yang berenang dalam pola bergelombang, hiu mako berenang dalam pola yang lebih lurus. Hiu cepat ini juga memiliki wajah yang berbentuk seperti kerucut untuk meluncur di air dengan lebih efisien.

Tak hanya itu, hiu juga memiliki indra ekstra atau kemampuan untuk merasakan medan elektromagnetik. Itu berarti mereka dapat mendeteksi medan magnet bumi serta medan listrik kecil yang dibuat hewan laut ketika menggerakkan otot mereka.

"Mereka menggunakannya untuk navigasi, berenang di laut terbuka, dan juga untuk menemukan mangsa yang terkubur di bawah pasir," kata Shiffman. "Itu sebabnya hiu martil memiliki bentuk seperti itu. Seperti menyapu detektor logam di pasir."

Hiu juga dapat mendeteksi getaran di dalam air dengan menggunakan sel khusus yang berjalan dalam garis di sepanjang bagian tengah tubuh mereka. Sistem 'garis lateral' ini memungkinkan hiu merasakan riak-riak di dalam air yang diciptakan oleh mangsanya, yang berarti mereka bahkan dapat berburu dalam gelap.

GALUH PUTRI RIYANTO | CNN

Berita terkait

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

13 Februari 2024

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.

Baca Selengkapnya

Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

31 Oktober 2023

Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.

Baca Selengkapnya

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.

Baca Selengkapnya

Serunya Nonton Pertarungan Dinosaurus vs Kingkong di Dino's Gate Batam

18 Agustus 2023

Serunya Nonton Pertarungan Dinosaurus vs Kingkong di Dino's Gate Batam

Mengenal Dinosaurus di Dino's Gate Batam, Bagaimana Keseruannya?TEMPO.CO, Batam - Akhir pekan merupakan waktu yang berharga untuk liburan melepas penat dari beraktivitas satu minggu penuh. Tentunya perlu persiapan matang untuk bisa menikmati liburan yang berkesan.

Baca Selengkapnya

Jason Momoa Antusias Ceritakan Kecintaannya terhadap Hiu di Acara Shark Week

21 Juli 2023

Jason Momoa Antusias Ceritakan Kecintaannya terhadap Hiu di Acara Shark Week

Jason Momoa mengungkapkan kecintaannya pada hiu sudah tertanam jauh sebelum berperan menjadi Aquaman.

Baca Selengkapnya