Fosil Ikan Misterius Bergigi Gergaji Spiral, Nenek Moyang Hiu?

Senin, 2 Desember 2019 11:39 WIB

Fosil bergigi gergaji spiral Helicoprion, yang merupakan nenek moyang hiu. (Dok. Mudeum Krasnoufimsk)

TEMPO.CO, Jakarta- Fosil ikan misterius ditermukan di sebuah tambang batu bara di Volgograd, Rusia selatan. Para ilmuwan mengatakan bahwa fosil bergigi gergaji spiral itu bisa menjadi leluhur hiu modern, yang disebut Helicoprion.

Profesor Igor Novikov dari Institut Paleontologi Moskow, mengatakan spiral gigi berbentuk lingkaran adalah salah satu fosil paling misterius dari era Paleozoikum akhir. “Ia memiliki serangkaian bilah-bilah gigi tajam dengan akar spiral yang melingkar dengan banyak (lusinan) gigi,” kata dia, dikutip Daily Mail, baru-baru ini.

Giginya bergerigi tajam, Novikov melanjutkan, dan ketika menutup rahangnya, itu berbalik, memungkinkan ikan berinteraksi secara efektif dengan permukaan mangsa. Gigi-giginya dapat menggerogoti mangsa bertubuh lunak seperti cumi-cumi.

Seperti 96 persen spesies pada saat itu, Helicoprion diperkirakan menjadi korban kepunahan massal, yang terbesar dalam sejarah dunia, dan mengakhiri era Permian sekitar 252 juta tahun lalu. Ikan itu pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Rusia Alexander Karpinsky pada 1899 dari fosil yang ditemukan di dekat Krasnoufimsk.

Para ilmuwan sudah lama bingung tentang ikan itu. Mengutip laman Scientific American, para ilmuwan sepakat bahwa gigi tumbuh di dalam rahang bawah ikan seperti pabrik gigi yang sebagian tersembunyi.

Helicoprion merupakan nenek moyang yang sudah punah dari hiu hantu modern atau ratfish yang hidup jutaan tahun sebelum dinosaurus. Menurut profesor dari Universitas Negeri Idaho Leif Tapanila, sekitar 270 juta tahun lalu Helicoprion adalah predator terbesar di Bumi.

Rekaan seniman atas bentuk ikan Helicoprion yang hidup 250 juta tahun lalu. (Oleg Lebedev)

“Kita dapat menjawab di mana set gigi pada hewan. Mereka menyimpannya pas di belakang mulut, tepat di sebelah sendi belakang rahang. Tapi kami bisa menyanggahnya mungkin terletak di bagian depan rahang,” kata Tapanila.

Makhluk itu, tidak seperti hiu yang hidup hari ini, karena tumbuh hingga 7,6 meter panjangnya dan beratnya hampir 444 kilogram, menjadikannya ikan terbesar di laut. Fosil gigi spiral besar adalah yang tersisa dari 100 spesimen yang ditemukan di seluruh dunia, karena kerangkanya terbuat dari tulang rawan, sama seperti keturunan modernnya, yang tidak bertahan dengan baik.

“CT scan spesimen unik dari Idaho menunjukkan spiral gigi di dalam rahang hewan, memberikan informasi baru tentang seperti apa hewan itu, dan bagaimana cara makannya,” kata Tapanila yang merupakan ahli geosains.

Temuan, yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Biology Letters, didasarkan pada bukti kuat yang dimasukkan ke komputer di laboratorium virtualisasi khusus. Binatang itu lebih dekat hubungannya dengan ratfish daripada hiu. Kedua spesies memiliki tulang rawan yang diklasifikasikan berbeda.

DAILY MAIL | SCIENTIFIC AMERICAN | ROYAL SOCIETY BIOLOGY LETTERS


Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

11 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

13 Februari 2024

Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

31 Oktober 2023

Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.

Baca Selengkapnya

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.

Baca Selengkapnya

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

8 Agustus 2023

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi.

Baca Selengkapnya

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

3 Agustus 2023

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah.

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

1 Agustus 2023

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi kabar batalnya Tesla--perusahaan milik Elon Musk berinvestasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

28 Juli 2023

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target 50 ribu unit sepeda motor konversi terealisasi hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya