TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan fosil anak anjing berusia 18 ribu tahun membuat para ilmuwan bingung. Anak anjing tersebut memiliki kumis, bulu mata, rambut tebal, hidung beludru, dan gigi susu tajam, demikian Daily Mail, Selasa, 26 November 2019.
Anjing berusia dua bulan itu cukup menakjubkan dan hampir terlestarikan dengan sempurna di permafrost Siberia. Namun, tes DNA terperinci sejauh ini gagal untuk menentukan spesiesnya.
Ilmuwan Rusia memberikan sampel dari anjing purba ke Pusat Palaeogenetika Swedia untuk memastikan apakah itu seekor serigala, seperti yang diduga semula, atau anjing.
"Pusat ini memiliki bank DNA terbesar di Eropa dari semua gigi taring dari seluruh dunia, namun dalam kasus ini mereka tidak dapat mengidentifikasinya dari percobaan pertama," kata Sergey Fedorov dari Institut Ekologi Utara, Universitas Federal Timur Laut Rusia.
"Ini menarik. Bagaimana jika itu seekor anjing? Kami tidak sabar untuk mendapatkan hasil tes lebih lanjut."
Mereka tidak yakin apakah itu anjing Zaman Es atau serigala, atau mungkin contoh transisi evolusi dari yang terakhir ke yang pertama. Sejauh ini tes di Swedia telah gagal.
Bagian-bagian fosil anjing berusia 18 ribu tahun yang ditemukan utuh di SIberia tahun 2018. (Dok.Sergey Fedorov/Siberiantimes.com)
Kondisi anjing jantan itu menggeram dengan taring yang khas ditemukan pada musim panas 2018 di sebongkah tanah beku di dekat Sungai Indigirka, di timur laut kota terdingin di dunia, Yakutsk.
Penyebab kematian belum ditetapkan, tapi para ahli mengatakan binatang muda itu tampaknya tidak dalam kondisi kelaparan atau menderita ketika mati di era Palaeolitik Atas.
Para ilmuwan Swedia mengkonfirmasi dalam sebuah Tweet bahwa hewan itu berusia 18.000 tahun. "Tapi sejauh ini, kami telah mengurutkan genomnya menjadi 2X cakupan, kami masih tidak bisa mengatakan apakah itu serigala atau anjing," kata Ilmuwan Swedia. "Mungkin itu nenek moyang yang sama? Dibutuhkan lebih banyak urutan."
Anak anjing ini dinamai Dogor, yang berarti Teman dalam bahasa Yakut lokal. Nama itu juga mengungkapkan ketidakpastian apakah itu anjing atau sesuatu yang lain. Menurut Fedorov analisis lebih lanjut akan dilakukan.
Menurut The Siberian Times, satu teori adalah bahwa binatang itu dapat mewakili tahap transisi dari serigala ke anjing. Para ilmuwan menjelaskan bahwa beberapa anjing modern mungkin diturunkan dari hanya satu populasi yang hidup terus menerus di Eropa selama ribuan tahun.
Mereka terlihat berevolusi dari spesies serigala yang punah sekitar 15.000 hingga 40.000 tahun yang lalu. Yang lain mengatakan kemungkinan evolusi lebih awal.
DAILY MAIL | THE SIBERIAN TIMES