Perang di Laut, Iran Punya Tentara Lumba-lumba Pembunuh?

Senin, 20 Januari 2020 18:14 WIB

Replika lumba-lumba mata-mata dengan peralatannya di sebuah museum militer. Dikabarkan agen lumba-lumba di pangkalan Crimea akan dipergunakan oleh militer Rusia. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik dan ancaman perang Iran dan Amerika mengingatkan kembali ke sebuah masa di musim semi 2000, sekitar 20 tahun lalu. Saat itu seorang pria Rusia bernama Boris Zhurid melakukan sebuah penjualan atas sekawanan lumba-lumba. Ini bukan lumba-lumba biasa karena bertahun-tahun sebelumnya, Zhurid telah melatihnya untuk membunuh.

Media BBC menyebut Zhurid melatih mamalia laut itu untuk kebutuhan militer Angkatan laut Uni Soviet. Sebanyak empat lumba-lumba dilatih mengidentifikasi dan menyergap penyelam ataupun kapal perang dan selam milik musuh dalam sebuah misi serangan bom atau ranjau bunuh diri alias kamikaze di bawah laut.

Ketika pendanaan untuk proyek lumba-lumba pembunuh itu dihentikan--dan program ditransfer ke Angkatan Laut Ukraina--Zhurid membawa kawanan lumba-lumba nya ke dolphinarium pribadi di Semenanjung Crimea. Di sana lumba-lumba menjadi tontonan untuk turis hingga akhirnya Zhurid tidak mampu lagi memelihara kawanan lumba-lumbanya itu.

"Saya tidak tega melihat hewan-hewan saya kelaparan," kata Zhurid kepada harian Rusia, Komsomolskaya Pravda, "Kami kehabisan obat-obatan senilai ribuan dollar dan tidak punya lagi ikan atau suplemen makanan."

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk

Advertising
Advertising

Jadilah Zhurid terpaksa menjual kawanan lumba-lumba kesayangannya itu--bersama juga walrus, singa laut, seekor paus beluga putih--ke sebuah osenarium di Iran yang, menurut BBC, para pelatih bisa melanjutkan risetnya di sana. Zhurid tak blak-blakan apa yang akan dia dan 'tentara' bayarannya kerjakan di tempat yang baru tersebut.

Dia hanya mengatakan kepada Komsomolskaya Pravda, "Saya siap untuk bertemu Allah atau bahkan iblis sekalipun sepanjang hewan-hewan saya baik-baik saja." Hingga saat ini tak banyak yang tahu dengan apa yang terjadi dengan kawanan lumba-lumba itu di Teluk Persia sejak transaksi Maret 2000 itu.

Lumba-lumba, seperti diketahui bisa hidup hingga lebih dari 50 tahun. Ini artinya, mereka yang pernah dilatih untuk menjadi pembunuh tersebut sangat mungkin masih hidup. "Zhurid bisa juga telah melatih lebih banyak lumba-lumba untuk menyerang kapal-kapal pelayaran negara Barat," kata Blake Stilwell dari military.com berspekulasi.

BBC | POPULARMECHANICS

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

1 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

2 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

6 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

12 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

13 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

14 hari lalu

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

Kalau traveling ke Rockingham, Australia, jangan lewatkan sensasi berenang bersama lumba-lumba liar

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

15 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

15 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

17 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya