Wakil Menteri Kesehatan Iran Positif Virus Corona dan Dikarantina

Reporter

Antara

Selasa, 25 Februari 2020 23:38 WIB

Seorang perempuan Iran berjalan mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus Corona di Grand Bazaar di Teheran, Iran, 20 Februari 2020. [WANA/Reuters]

TEMPO.CO, Dubai - Wakil Menteri Kesehatan Iran dinyatakan positif tertular virus corona. Reuters memberitakannya berdasarkan laporan dari kantor berita semiresmi Iran, ISNA, Selasa 25 Februari 2020.

Juru bicara kementerian kesehatan dalam wawancara dengan televisi negara membenarkan bahwa Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi terinfeksi virus corona. Harirchi saat ini sedang dikarantina.

Sementara itu, dua lagi warga Iran meninggal karena virus corona yang sedang mewabah dari Wuhan, Cina. Angka jumlah korban meninggal ini dilaporkan media daring Eghtesadonline.

Tambahan dua orang yang meninggal itu menambah jumlah total kematian di Iran menjadi 15 orang per Selasa ini dan menjadikannya tertinggi di luar Cina. "Menurut hasil pengujian, mereka mengidap virus corona," kata kepala Universitas Kedokteran Saveh soal dua korban jiwa baru tersebut.

Pada Senin, Kementerian Kesehatan mengatakan sudah 61 orang yang terinfeksi virus corona di Iran. Pihak berwenang telah memerintahkan agar konser-konser di seluruh negeri dibatalkan serta sekolah-sekolah, universitas dan kompleks olahraga ditutup sebagai pencegahan penyebaran virus bernama resmi COVID-19 itu.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia, WHO, telah menyatakan mencemaskan merebaknya kasus virus corona di Iran. "Sebanyak 18 kasus positif dan empat meninggal hanya dalam dua hari ini sangat mencemaskan," bunyi pernyataan dari Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada Jumat pekan lalu.

Sebelumnya, Iran menyatakan 13 kasus positif baru muncul di Qom (7), Teheran (4) dan Gilan (2). WHO lalu memastikan satu kasus infeksi lainnya pada seorang perempuan berusia 45 tahun di Libanon juga terkait dengan penularan di Iran.

Kementerian Kesehatan Iran memberi konfirmasi kalau virus corona merebak di beberapa kota di negeri itu dimulai dari Qom, kota asal dua pasien pertatama yang meningal. Qom adalah sebuah kota suci bagi muslim Syiah terletak 75 mil sebelah selatan ibukota Teheran.

"Kemungkinan sumber penyakit ini dari pekerja Cina yang bekerja di Qom yang sebelumnya baru kembali dari negeri asalnya," kata pejabat Kementerian Kesehatan Iran, Minou Mohrez, dikutip dari kantor berita IRNA, pada pekan lalu.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

18 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya